JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Berdasarkan keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi dunia akan masuk jurang resesi di tahun 2023.
Kendati demikian, seorang Indigo Hard Gumay menmprediksi perjalanan ekonomi beserta penjelasannya mengenai resesi dari pandangannya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan resesi ekonomi di tahun depan mengacu pada studi Bank Dunia (World Bank).
BACA JUGA:Berbeda Pendapat, DPR Akan Panggil BRIN dan BMKG Demi Sinkronkan Data Soal Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:PDIP Apresiasi 2 Bulan Kinerja PJ Gubernur DKI: Kemajuan Luar Biasa, Lima Tahun Kita Tunggu-tunggu!
Kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral yang akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi.
"Kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023," ujarnya pada Senin, 27 September 2022.
Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menjelaskan mengenai tekanan inflasi global.
"Pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diperkirakan akan menurun dari 2022, dengan risiko koreksi yang dapat lebih rendah lagi, serta di sejumlah negara termasuk AS dan Eropa," jelas Perry pada Kamis, 17 Desember 2022.
Mengenai pemberitaan tersebut, Hard Gumay dalam terawangannya melihat adanya perekonomian negara yang tak seimbang.
"Saya melihat resesi, perekonomian, UMKM, perkembangan naik turun di negara kita bahkan di beberapa negara lainnya," kata Hard Gumay dikuti dari Youtube Channel Fam Garage pada Senin, 26 Desember 2022.
Namun, Hard Gumay melihat adanya cahaya terang yang akan terjadi di tahun 2023 yang artinya perekonomian RI akan baik-baik saja.
"Saya melihat ada cahaya terang, kegaduhan hanya terjadi di tahun ini di tahun 2022 tetapi di tahun 2023 perkembangan pertumbuhan sekali lagi, perekonomian negara Republik Indonesia yang katanya resesi ini akan baik baik saja," ucapnya.