JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengganti slogan DKI Jakarta dari yang bertajuk 'Kota Kolaborasi' menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'.
Perubahan slogan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak. Juru Bicara DPP PkS Muhammad Iqbal mengatakan Heru Budi kerap membuat kebijakan yang tidak substantif sejak dilantik sebagai PJ Gubernur DKI.
Dia mengatakan slogan yang sebelumnya sudahlah bagus dan cocok untuk semua golongan, diapun mengatakan langkah yang diambil oleh PJ Gubernur DKI saat ini terkesan ingin menghapus jejak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
BACA JUGA:Pengakuan Boy Wiliam Alami 'Mati Rasa': Gue Nggak Akan Bohong!
BACA JUGA:Ifan Seventeen Ngamuk Gegara Konsernya Dihentikan Paksa: Ini Soal Etika!
"Apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja. Terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan," kata Iqbal pada Senin, 12 Desember 2022.
Selain itu, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli juga mengomentari mengenai slogan DKI Jakarta yang baru. Menurutnya slogan saat ini dinilai tidak keren dan terkesan kuno.
Dia mengatakan slogan yang sekarang ini tidak dapat memotivasi warga Jakarta untuk memajukan DKI Jakarta.
"Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial dan tidak menuntut atau memotivasi warga Jakarta apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta" ucap Taufik.
BACA JUGA:Resmi Jadi PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono Wajib Jauhi Larangan Ini!
Dia mengatakan slogan baru tidak membuat kehidupan yang lebih baik untuk DKI Jakarta yang di masa yang akan datang.
"Slogan baru ini tidak memotivasi harapan warga Jakarta untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Taufik.
Diapun mengatakan kemungkinan Pemda DKI Jakarta sulit untuk mendapatkan konsultan branding yang baik sehingga membuat slogan menjadi seperti itu.
“Bandingkan dengan Jakarta kota berkolaborasi. Bandingkan dengan Maju Kotanya Bahagia warganya. Mungkin Pemda DKI sekarang sulit mencari konsultan branding,” ucapnya.