Ngeri! Seminggu Pasca Gempa Cianjur, BMKG Catat Ada 285 Kali Gempa Susulan

Senin 28-11-2022,10:54 WIB
Reporter : Jihan Meiby
Editor : Ristanto

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi Badan Meteorologi,  Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sigit mengatakan ada 285 kali gempa susulan yang terjadi  di Kabupaten Cianjur.

285 gempa susulan tersebut tercatat pasca gempa utama Cianjur dengan  magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022.

Sigit selaku Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi BMKG mengatakan, 34 persen dari ratusan  gempa susulan itu terjadi pada hari pertama bencana terjadi, namun kini jumlah gempa susulan  dikatakannya telah menurun.

BACA JUGA:Jokowi Beri Sinyal Ganjar Pranowo Capres 2024: Kerutan dan Rambut Putih Sosok yang Memikirkan Rakyat!

BACA JUGA:Makin Keren! Wajah Baru TMII Kini Dilengkapi Asuransi Keamanan dan Keselamatan Pengunjung

Hal tersebut ia katakan dalam konferensi pers virtual pada Minggu, 27 November 2022.

"Untuk saat ini dari kumulatif mainshock atau gempa utama sampai dengan aftershock atau gempa  susulannya saat ini sudah tercatat 285 event tetapi secara statistik 34 persen itu di hari  pertama jadi memang hari pertama ini berkontribusi cukup besar sedangkan saat ini sudah jauh  menurun," kata Sigit. 

Selain itu, Sigit mencatat, dari jam 00 sampai dengan jam 16:00 WIB hari ini ada tercatat 15  kali. Namun, gempa ini dipastikan sudah cukup menurun.

"Ada 15 kali gempa susulan dengan dua kali gempa dirasakannya juga banyak yang merasakan pada  pagi hari tadi ya, jam 16:00 WIB dan jam 07:00 WIB," katanya.

BACA JUGA:Reza Arap Cuek Meski Dituduh Selingkuh: Gue Yakin 99 Persen Haters Belum Berkeluarga

BACA JUGA:Wendy Walters Klaim Dirinya Tak Ada Rasa Lagi dengan Reza Arap, Tapi untuk Melupakan Tak Bisa

Sigit menjelaskan gempa susulan masih dirasakan namun cukup kecil intensitasnya yakni dengan  magnitudo 3.

"Demikian itu terkait dengan pengamatan tentang gempa susulan sampai saat ini yang sudah  cukup jauh meluruh, walaupun tadi dirasakan tapi cukup kecil hanya maksimal 3 MMI yang  dirasakan," tutur Sigit.

Ia menuturkan BMKG saat ini tetap melakukan pengukuran di lokasi-lokasi kerusakan.  Korelasinya menurut Sigit berkaitan dengan dampak kerusakan akibat dari kegempaan yang  diterima di wilayah tersebut.

"Dan dari pengamatan langsung di zona-zona terdampak, kami masih melakukan pengukuran di  wilayah tersebut," tambah

Kategori :