Anggota DPRD Papua Meninggal di Labuan Bajo, Bupati: Tuhan Memanggil dengan Cara yang Berbeda-beda

Anggota DPRD Papua Meninggal di Labuan Bajo, Bupati: Tuhan Memanggil dengan Cara yang Berbeda-beda

Anggota DPRD meninggal akibat tracking ke Pulau Padar-ilustrasi mayat-Pixabay

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Anggota DPRD Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Pilemon Tabuni (46) meninggal dunia usai tracking di Pulau Padar.

Willem Wandik seorang Bupati menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tersebut dan ia mengatakan bahwa dirinya akan membantu proses pemulangan anggota DPRD tersebut.

Willem terus berkodinasi dengan pihak keluarga Pilemon agar proses pemulangan dapat dilakukan secara cepat dan tidak membuang buang waktu.

BACA JUGA:DPR RI Minta Polda Sumut Usut Kasus Warga Tewas Ditembak Polisi

"Saya dapat laporan dari Sekwan pagi tadi, bahwa beliau (Pilemon) telah meninggal dunia saat trekking ke Puncak Pulau Padar, Labuan Bajo. Atas nama pribadi dan masyarakat kabupaten Puncak kami mengucapkan duka cita yang mendalam, semoga keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam kasih Tuhan. Kami akan berikan penanganan yang terbaik," kata Willem dalam keterangannya Rabu, 16 November 2022.

"Saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan keluarga untuk memulangkan almarhum ke kabupaten puncak. Kami akan usahakan secepatnya agar proses pemulangan jenasah ini berjalan lancar, agar keluarga almarhum tenang," ucapnya.

Bagi Willem, Pilemon adalah sosok yang pekerja keras, tulus, dan hatinya sangat mulia pada orang sekitarnya bahkan dengan orang yang tak dikenal.

Willem mengaku kaget mendengar Pilemon telah tiada karena menurutnya almarhum tidak punya riwayat sakit parah.

BACA JUGA:Densus 88 Dikabarkan Tangkap Dua Anggota Brimob Polda Lampung

"Tuhan memanggil dengan cara yang berbeda beda, ada yang meninggal karena sakit, dan ada juga yang meninggal karena tiba - tiba. Mari kita ikhlaskan, kita doakan dan kita berikan yang terbaik untuk almarhum," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Puncak Elpiau Hagabal mengatakan Pilemon dan rombongan berangkat ke Pulau Padar setelah menyelesaikan agenda studi banding DPRD Kabupaten Manggarai Barat.

Pada malam hari mereka berangkat ke Pulau Padar menggunakan dua kapal Wisata, dan bermalam di kapal untuk menunggu waktu tracking ke Pulau Padar di pagi hari. 

Lanjutnya, ia dan anggota dewan lain sempat menyarankan Pilemon agar tidak melakukan tracking ke Puncak Pulau Padar. Namun korban mengabaikan saran tersebut. 

BACA JUGA:Kemungkinan Gibran Jadi Pendamping Anies di Pilpres 2024, Ini Tanggapan NasDem...

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: