Waspada! Banjir Jakarta Tak Lagi Dianggap Kiriman, Begini Penjelasan BNPB

Waspada! Banjir Jakarta Tak Lagi Dianggap Kiriman, Begini Penjelasan BNPB

Ilustrasi Banjir-istimewa-google

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul MuhariV mengingatkan pemerintah dan masyarakat, bahwa fenomena banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta sudah tidak bisa dianggap lagi sebagai banjir kiriman. 

Menurutnya, hujan lokal dengan intensitas tinggi saat ini sudah bisa membuat wilayah DKI Jakarta banjir. Persoalannya, lebih kepada teknis saluran pembuangan air atau drainase.

"Banjir di Jakarta bukan lagi banjir tradisional yang dulu kita selalu dengar ini banjir kiriman, sekarang sudah tidak seperti itu," kata Abdul dalam diskusi daring, dikutip darikanal YouTube BNPB Indonesia, Senin 10 Oktober 2022.

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Mengeluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah Jenjang SD hingga SMA

Abdul menyebut, banjir yang tidak disebabkan banjir kiriman di Jakarta, seperti banjir di kawasan Latuharhari pada 2013 hingga banjir di wilayah Halim pada 2020 lalu. 

"Banjir tersebut tidak ada hubungannya dengan kondisi di daerah hulu," ujarnya.

Peristiwa banjir yang Paling menjadi sorotan saat ini yakni di Jakarta Selatan yang mengakibatkan tiga jiwa meninggal dan empat orang luka-luka. 

Sementara banjir di Kota Tangerang Selatan merendam 1.507 rumah dan 13.795 jiwa di antaranya terdampak dan harus mengungsi.

"Jabodetabek sebagai suatu kawasan mungkin sudah bukan metropolitan tapi megapolitan dengan urbanisasi yang begitu cepat dinamikanya," tuturnya. 

"Kita memang harus membuat revolusi atau perubahan signifikan dalam konteks drainase dan infrastruktur keairan kita," sambungnya.

Di sisi lain, Abdul menyebut, Kabupaten Bogor di Jawa Barat menjadi daerah dengan frekuensi bencana hidrometeorologi paling tinggi di Indonesia. 

Dalam rentang 2012-2022 misalnya, Kabupaten Bogor mengalami 181 kejadian bencana banjir.

"Kabupaten Bogor ini adalah kabupaten dengan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi paling tinggi di Indonesia ya, tidak hanya di Jabodetabek," terangnya. 

"Frekuensi kejadian banjir di Kabupaten Bogor itu benar-benar agak luar biasa, lebih dari dua kali lipat dari kabupaten/kota lainnya," imbuhnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: