Tolak Kenaikan BBM, Massa Aksi Kecewa!
Tolak Kenaikan BBM, Massa Aksi Kecewa!--
LAMPUNG, POSTINGNEWS.ID - Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (ALM) mengaku kecewa atas tidak ditanggapinya surat tuntutan yang telah mereka tandatangani oleh DPRD Provinsi Lampung.
Diketahui Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay dan ditemani dengan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim sempat menemui para massa aksi.
"Saya selaku ketua DPRD yang juga dihadiri oleh Wagub, aspirasi kawan-kawan semua kami tampung dan pastikan akan ditindaklanjuti kepada pemerintah pusat. Kita ini berdemokrasi dan tolong juga di hormati. Kami akan menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi dari teman-teman semuanya," ungkapnya, Kamis 15 September 2022.
Meski begitu, para massa mahasiswa melalui Kordinator Lapangan menyampaikan tuntutan yang dituliskan dalam sebuah kertas, dan Ketua DPRD diperkenankan untuk menandatangani surat itu. Kendati Mingrum Gumay menolak.
BACA JUGA:Waspada! Berikut 5 Efek Samping Saat Anda Konsumsi Mie Instan Berlebihan
"Jadi seharusnya kalian membawa surat yang kalian tandatangani lalu berikan kepada kami, jadi nanti kami teruskan kepada DPRD Provinsi Lampung hingga pemerintah pusat," sambungnya.
Usai bernegosiasi, akhirnya Mingrum Gumay pun menandatangani surat tuntutan itu, dan para mahasiswa pun sepakat untuk menandatangani surat tuntutan itu. Karena, Ketua DPRD meminta agar para perwakilan massa aksi bisa menandatanganinya dan diberikan kembali kepada DPRD.
Kendati, saat akan memberikan surat tuntutan itu kepada DPRD Provinsi Lampung massa aksi ingin memberikan langsung. Sontak saja, membuat keadaan sedikit tegang, pasalnya aparat gabungan tidak mengizinkan para massa untuk masuk.
BACA JUGA:Realisasi Kredit Bank Mandiri Tumbuh Positif
+++++
Aksi bakar ban pun terjadi di pintu Gerbang Gedung DPRD, hingga pukul 16.00 Wib, perwakilan DPRD Provinsi Lampung tidak ada yang menemui para massa unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM.
Para massa mahasiswa kecewa, dan menyatakan sikap apabila dalam 1x24 jam tuntutan mereka tidak diterima, maka para mahasiswa akan mendatangkan massa lebih besar lagi.
"Kami kecewa kepada DPRD Provinsi Lampung, kami tetap mengawal tuntutan kami dan apabila dalam 1x24 tidak ada tindak lanjut. Kami akan membawa massa yang lebih besar lagi," ucap salah satu Kordinator Lapangan melalui pengeras suara.
BACA JUGA:Taukah Anda, Manfaat Terasi Untuk Kesehatan
Adapun tuntutan para mahasiswa sebagai berikut, Tolak Kenaikan Harga BBM, Menolak Rancangan KUHP, Menuntut Agar Pemerintah Mencabut Undang-Undang Cipta Kerja, Libatkan Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat, Terhadap Aksi-Aksi Mahasiswa Diberbagai Daerah, Untuk DPRD Lampung, Meminta Untuk Melakukan Sidang Rakyat dan Berdialog Dengan Massa Aksi.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-