Ganjar dan Zaki Titip Pesan ke Kemenpan RB soal Penghapusan Tenaga Honorer 2023
Ganjar Pranowo-@ganjar_pranowo-Instagram
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Rencana penghapusan tenaga honorer baik di Kementerian maupun di pemerintahan pada november 2023 mendatang.
Hal itu direspon, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih terhadap tenaga honorer dan P3K di daerah.
“Mudah-mudahan Pak Abdullah Azwar Anas (Menpan RB) bisa mendengarkan keluhan daerah terkait honorer dan P3K,” ujar Zaki Iskandar kepada Disway.id, Senin 12 September 2022.
Menurut Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta ini , Azwar Anas diharapkan bisa membuat kebijakan yang komprehensif dengan pengalamannya sebagai kepala daerah.
BACA JUGA:Head To Head Bayern Munchen Vs Barcelona
+++++
Azwar, sambung Zaki Iskandar, memahami betul peran tenaga honorer di birokrasi pemerintah daerah dan segala permasalahan yang menyertainya.
Pasalnya Azwar tentu kerap berurusan dengan problem tenaga honorer semasa menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.
“Kebijakan yang dibuat harus menimbang gerak birokrasi pemerintah daerah yang selama ini banyak diisi tenaga honorer. Itu harapan kami,” tutur Zaki.
Zaki Iskandar juga meminta komunikasi antara Apkasi dan Azwar terkait persoalan honorer berjalan lancar ke depan.
BACA JUGA:Potret Pelaku ART yang Curi Brankas Berisi Rp 789 Juta Milik Selebgram Dara Arafah
+++++
“Pak Azwar pernah menjadi ketua umum Apkasi. Pengalamannya akan mampu komunikasi, dan problem yang ada bisa dipecahkan,” imbuh Zaki.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah pusat mengkaji ulang rencana penghapusan tenaga honorer pada 2023.
Jika memang ini dilakukan harus disiapkan SDM yang multitalented sehingga bisa bekerja dengan kemampuan yang dibutuhkan birokrasi saat ini.
Selain permasalahan terkait dengan tenaga honorer, Ganjar juga menyampaikan beberapa pesan kepada Menteri PAN-RB.
"Untuk menyelesaikan honorer ini tolong yang punya pengalaman sudah puluhan tahun, belasan tahun, testingnya diubah. Tidak lagi menggunakan model testing potensi akademis, tetapi betul-betul skill. Di provinsi ini sudah melakukannya,” paparnya.
Menteri PAN-RB diminta berpihak pada aparatur sipil negara (ASN) kompeten dengan memberi penghargaan dan kesempatan menduduki jabatan tertinggi.
BACA JUGA: Polisi Gulung Mantan Karyawan Pencurian di Alfamart
+++++
“Saya sampaikan terkait dengan honorer ini rasanya kita butuh duduk bareng dan saya juga sampaikan pada ASN-ASN yang bagus mesti tetap dikasih reward, promo, kasih kesempatan mereka bisa sampai jabatan tertinggi,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjut dia, mereka yang korupsi, narkoba, asusila, dan seterusnya dipecat saja. Disarankan pula, bahwa sebaiknya dipermudah, jangan sulit-sulit sehingga nanti ASN-nya bisa sangat kompetitif.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: