Duren Tiga Wahana Sambo dan Elizer Adu Nyali Terungkap Tewasnya Brigadir Yosua
Kasus Pembunuhan Brigadir J--
+++++
Ditambahkan Burhanuddin, saat dirinya dipercaya sebagai pengacara, Bharada E belum buka suara penuh terkait motif dibalik penembakan yang diperintahkan Irjen Ferdy Sambo.
“Saat kami tanya peristiwa itu, Bharada E menyebut, ada bagian peristiwa di Magelang. Hanya itu,” jelas Burhanuddin.
Ia juga menyebutkan, sosok penembak Brigadir J yang dipublish baru satu orang, yakni Bharada E yang mengaku menjadi penembak pertama.
“Dia (Bharada E) bilang ada, tapi dia belum tuntas (menceritakan kronologinya),” ucap Burhanuddin.
Usai peristiwa penembakan itu terjadi, sekitar pukul 20.30 WIB ada cerita lain yang didapat dari Duren Tiga.
Ferdy Sambo menghubungi beberapa orang. Ada anggota DPR, orang-orang di lingkaran Polri, Komnas HAM, LPSK sampai seorang pemimpin redaksi salah satu stasiun televisi.
Tak berselang lama komunikasi yang dilakukan Ferdy Sambo selesai, beberapa orang anggota Polri baret biru, datang bersamaan dengan mobil bak terbuka dan ambulance.
BACA JUGA:Pembalap Enea Bastianini Gantikan Jack Miller, Ini Statistik Performa Mentereng Enea
Selanjutnya terlihat kantong jenazah berwarna biru dibawa ke dalam ruang bedah mayat.
Jenazah tersebut adalah Brigadir J yang tewas akibat luka tembakan dan beberapa luka-luka yang diduga akibat penyiksaan.
Masih menjadi pertanyaan, bagaimana jenazah Brigadir J dikeluarkan dari rumah Ferdy Sambo? Dan bagaimana Jenazah dibawa ke RS Polri?
Karena jika mengikuti SOP, ambulance yang masuk ke Perumahan Duren Tiga seharusnya menyalakan Sirine ambulance.
Sementara tidak ada warga yang mengetahui kapan dan bagaimana kendaraan yang masuk kemudian keluar membawa jenazah Brigadir J.
Masih menjadi pertanyaan juga, bagaimana Tim Inafis dan ahli Forensik melakukan pemeriksaan.
Karena jika benar mereka datang, seharusnya kondisi dan situasi adalah seperti Tim Inafis dan ahli Forensik yang datang tiga hari setelah tewasnya Brigadir Yosua dan banyak warga yang melihat aktivitas mereka
Namun sekali lagi, saat kejadian 8 Juli 2022 warga tidak melihat aktivitas tersebut. Ini yang seharusnya pula dikejar penyidik Bareskrim Polri.
Dari rekaman CCTV di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, ponsel sampai kronologi bagaimana jenazah Brigadir J itu bisa sampai di rumah sakit.
Pengamat sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik Jerry Massie mengatakan tidak pernah dijelaskan dalam press rilis atau keterangan dari Polri dan Komnas HAM, bagaimana jenazah itu bisa tiba di rumah sakit.
Menariknya lagi ada upaya Komnas HAM tidak secara utuh menyampaikan data dan temuan yang ada.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: