Marak Penyakit Kulit Lumpy Skin Disease (LSD), Peternak Sapi Diimbau Berhati-hati!
Beberapa gejala penyakit LSD pada sapi seperti demam, keropeng pada hidung dan rongga mulut, pembengkakan pada kelenjar, dan timbulnya benjolan-benjolan pada kulit-Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan-
Beberapa gejala penyakit LSD pada sapi seperti demam, keropeng pada hidung dan rongga mulut, pembengkakan pada kelenjar, dan timbulnya benjolan-benjolan pada kulit|Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Meningkatnya jumlah sapi yang tertular penyakit kulit Lumpy Skin Disease (LSD) atau yang dikenal masyarakat dengan istilah penyakit benjol benjol lembu dikabupaten Simalungun menimbulkan rasa khawatir para pemilik sapi.
Apalagi, pemerintah belum memberikan solusi untuk menanggulangi masalah tersebut.
Lumpy Skin Disease (LSD) sendiri adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.
BACA JUGA:Kapolri Berani Ungkap Pelaku Penembakan Brigadir J, Kompolnas: Satu yang Kami Apresiasi...
BACA JUGA:Wakil Gubernur DKI Jakarta Sebut Penanganan Banjir di Jakarta Cukup Berhasil
Adapun sapi yang terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, keropeng pada hidung dan rongga mulut, pembengkakan pada kelenjar, dan timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas.
sehingga penyakit ini bisa juga dinamai penyakit kulit benjol.
+++++
Salah satu peternak sapi di Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Kristian Siadari mengatakan bahwa dirinya mencoba mengobati sapi yang dimilikinya dengan cara membeli obat antibiotik yang akan disuntikan kepada ternak sapinya sebanyak dua botol dengan harga Rp390.000 per botolnya.
"Untuk pemakaian 1 mili sendiri digunakan untuk timbangan daging 10 kg, jadi hitung hitungnya 1 botol digunakan untuk penyuntikan 4 sapi dan itu tidak ada garansi atau jaminan untuk sembuh." papar Kristian.
BACA JUGA:Wakil Gubernur DKI Jakarta Sebut Penanganan Banjir di Jakarta Cukup Berhasil
Kristian menambahkan, selama ini dinas dari Pemerintahan belum pernah melakukan sosialisasi kepada peternak sapi.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-