Wow! Mulai Detik Ini Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Wow! Mulai Detik Ini Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.970 per dolar AS-Illustrasi-


Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.970 per dolar AS|Illustrasi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Setelah kemarin sempat tembus Rp 15 ribu, nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 7 Juli 2022, dibuka menguat.

Rupiah bergerak menguat 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.985 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.999 per dolar AS.

Kondisi ini dibayangi pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed).

BACA JUGA:Kacau! Gegara Seekor Ular, 10 Ribu Rumah di Jepang Mati Listrik

BACA JUGA:Natahlie Holscer Gugat Cerai Sule, Sidang Perdana digelar pada 20 Juli nanti

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan penguatan rupiah pagi ini merupakan koreksi setelah kemarin sempat menembus nilai Rp15.000 per dolar AS dan mengingat dari sisi fundamental belum ada perubahan yang mendukung penguatan rupiah.

"Bahkan The Fed disebut masih akan lanjut melakukan pengetatan kebijakan secara lebih agresif apabila level inflasi masih tinggi. Akibatnya indeks dolar sempat menyentuh 107 yang merupakan nilai tertinggi selama 20 tahun terakhir," ujar Revandra, Kamis.

+++++

The Fed merilis risalah pertemuan kebijakan moneter Juni. Risalah menunjukkan bahwa pejabat The Fed tegas untuk memperketat kebijakan moneter meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu, 6 Juli 2022, tertinggi sejak Desember 2002.

BACA JUGA:PBNU Angkat Bicara Soal Dugaan Pencabulan yang Dilakukan MSA

BACA JUGA:Lucinta Luna Kembali Lakukan Operasi, Sebut Akan Hilangkan Suara Khodam

Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif The Fed. 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber