Ada 1.175 Bencana Alam Sepanjang Januari-April, Berikut ini Penjelasan BNPB

Ada 1.175 Bencana Alam Sepanjang Januari-April, Berikut ini Penjelasan BNPB

Bencana alam yang terjadi sepanjang Januar hingga awal April 2022 menjadi pertanda bagi kita untuk tetap waspada kondisi alam.-BNPB -


Bencana alam yang terjadi sepanjang Januar hingga awal April 2022 menjadi pertanda bagi kita untuk tetap waspada kondisi alam.|BNPB |

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.175 bencana alam hidrometeorologi selama periode 1 Januari hingga 3 April 2022.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.

Bencana alam tersebut mengakibatkan 80 jiwa meninggal dunia, 10 hilang, 1,67 juta jiwa menderita dan mengungsi, serta 605 jiwa luka-luka.

BACA JUGA:Kabar Baru, Sekarang Snapchat Bisa Berbagi Video YouTube Pakai Stiker

BNPB merinci bencana alam akibat banjir sebanyak 459 kejadian, 428 akibat cuaca ekstrem, 213 kasus tanah longsor, 58 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sembilan kali gempa bumi, serta delapan kasus gelombang pasang dan abrasi.

Dampak kerusakan yang diakibatkan berbagai bencana alam tersebut membuat 20.962 rumah rusak yang terdiri dari 3.505 rusak berat, 3.919 rusak sedang, dan 13.538 rusak ringan.

Selain itu membuat 568 fasilitas umum rusak yang terdiri dari 365 fasilitas pendidikan, 143 rumah peribadatan, dan 60 fasilitas kesehatan. Bencana juga menyebabkan 66 kantor dan 72 jembatan rusak.

BACA JUGA:Publik Kian Cerdas, IPI Ingatkan Parpol Segera Berbenah Jelang Pemilu 2024

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta masyarakat untuk waspada mengingat sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim pancaroba.

"Beberapa tempat di Indonesia sudah mulai masuk musim pancaroba, di mana karakteristik utama didominasi oleh cuaca ekstrem, baik itu angin kencang dengan atau tanpa hujan," ujar dia.

Ia mengatakan cuaca ekstrem, puting beliung maupun hujan intensitas tinggi dengan durasi pendek masih berpotensi terjadi hingga pertengahan April tahun ini.

BACA JUGA:Jasad WNA Asal Inggris Ditemukan Tak Bernyawa Lagi di Jalur Sungai TPA Suwung

"Tetapi tentu saja tidak mengurangi kewaspadaan kita di beberapa tempat yang masih memungkinkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi panjang," katanya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: bnpb