Buruh Lawan UMP 2026, KSPI Siapkan Gugatan dan Aksi Besar di Istana

Buruh Lawan UMP 2026, KSPI Siapkan Gugatan dan Aksi Besar di Istana

KSPI menolak UMP 2026 dan menyiapkan dua langkah sekaligus, gugatan ke PTUN serta aksi besar buruh di Istana Negara dan DPR.-Foto: Antara-

JAKARTA, PostingNews.id — Gelombang penolakan terhadap kenaikan Upah Minimum Provinsi 2026 mulai memanas. Dari ruang rapat hingga jalanan, suara buruh makin keras. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal memastikan perlawanan tak berhenti pada keluhan. Dua jalur disiapkan sekaligus, gugatan hukum dan aksi massa besar di jantung kekuasaan.

Menurut Said, keputusan penetapan UMP di sejumlah daerah, terutama DKI Jakarta, dianggap terlalu jauh dari harapan buruh. Angka yang diumumkan dinilai tak sebanding dengan beban hidup yang terus naik. Dari situ, KSPI memilih langkah terbuka dan frontal. Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara akan dilayangkan, disusul demonstrasi besar di penghujung tahun.

KSPI, kata Said, secara resmi akan menggugat Keputusan Gubernur DKI Jakarta terkait UMP 2026. Jakarta bukan satu-satunya sasaran. Upah Minimum Sektoral Kabupaten dan Kota di Jawa Barat juga masuk daftar. Beberapa daerah lain bahkan sudah dipetakan untuk langkah serupa.

“UMP DKI 2026 akan digugat ke PTUN, UMSK Gubernur Jawa Barat akan digugat, dan beberapa UMK serta UMP provinsi lainnya. Kami juga sedang mempelajari untuk menggugat UMP Sumatera Utara yang lebih parah karena hanya menggunakan indeks 0,5 padahal inflasinya tinggi,” ujar Said Iqbal dalam konferensi pers daring, Sabtu 27 Desember 2025.

BACA JUGA:Bendera Bulan Bintang Picu Ketegangan di Aceh, TNI Bantah Pukul Warga

Namun jalur hukum bukan satu-satunya senjata. Jalanan ibu kota dipastikan kembali menjadi panggung suara buruh. KSPI telah menjadwalkan aksi dua hari berturut-turut yang dipusatkan di kawasan Istana Negara dan DPR RI.

Hari pertama aksi akan digelar pada Senin 29 Desember 2025. Massa diperkirakan sekitar seribu orang. Titik kumpul ditetapkan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, mulai pukul 10.00 WIB. Said tak menutup mata soal jumlah yang relatif terbatas. Libur akhir tahun dan waktu konsolidasi yang singkat menjadi kendala utama.

Puncak aksi akan berlangsung keesokan harinya, Selasa 30 Desember 2025. Di hari inilah KSPI menargetkan massa jauh lebih besar, minimal sepuluh ribu buruh. Titik kumpul tetap sama, Patung Kuda, sebelum bergerak bersama menuju Istana Negara.

Yang membuat aksi kali ini berbeda adalah rencana konvoi sepeda motor dalam jumlah besar. Dari laporan basis buruh di Jawa Barat, arus kendaraan roda dua akan mengalir deras ke Jakarta. Angkanya tidak kecil.

BACA JUGA: Bank-bank Mulai Ketar-Ketir? 2025 Disebut Tahun Paling Berat buat Perbankan Indonesia

“Buruh-buruh dari Jawa Barat akan melakukan konvoi 10 ribu sampai 20 ribu motor. Dari daerah Pantura seperti Cirebon, Indramayu, Karawang, Purwakarta, dan Subang akan mulai bergerak malam hari memasuki Jakarta,” jelas Said.

Tak hanya lewat jalur Pantura, massa dari wilayah Bandung Raya, Cianjur, Sukabumi, hingga Bogor juga akan bergerak serempak. Mereka direncanakan masuk Jakarta melalui jalur Puncak pada malam hari, menyatu dengan buruh dari wilayah lain.

“Massa dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta akan bersatu. Ini adalah aksi penolakan tegas kami terhadap kebijakan upah yang tidak berpihak pada buruh,” pungkasnya.

Bagi buruh, UMP 2026 bukan sekadar angka di atas kertas. Ia menjadi simbol pertarungan antara biaya hidup yang terus melonjak dan kebijakan yang dianggap makin menjauh dari realitas. Gugatan ke pengadilan dan konvoi motor ke Istana menjadi penanda bahwa konflik upah belum akan reda dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share