Konflik NU Memanas, Kini Miftachul Akhyar Didesak Mundur Dari Jabatan Rais Amm

Konflik NU Memanas, Kini Miftachul Akhyar Didesak Mundur Dari Jabatan Rais Amm

Ini Penyebab Rais Amm PBNU diminta mundur --

POSTINGNEWS.ID — Konflik internal Nahdlatul Ulama kembali mencuat ke ruang publik. Kali ini, desakan agar pimpinan tertinggi PBNU meletakkan jabatan datang dari internal organisasi sendiri.

Ketua Pengurus Pusat ISNU sekaligus inisiator Gerakan Kebangkitan NU, Hery Haryanto Azumi, secara terbuka meminta Rais Aam dan Ketua Umum PBNU menyerahkan mandat kepemimpinan.

Langkah tersebut dinilai penting untuk menghentikan konflik berkepanjangan yang dinilai telah menggerus soliditas organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu.

BACA JUGA:FX Rudy Menepi dari Pucuk PDIP Jateng, Konsolidasi Partai Mulai Terasa

"Kami meminta dengan sangat hormat kepada yang mulia Rais Aam PBNU dan ketua umum, untuk menyerahkan mandat organisasi kepada ahlul halli wal aqdi (AHWA)," tegas Hery.

Menurutnya, mekanisme AHWA merupakan jalan paling bermartabat untuk mengakhiri perbedaan tajam di tubuh NU.

Hery mengingatkan, konflik yang tidak terselesaikan berpotensi menimbulkan dampak luas, tidak hanya bagi organisasi, tetapi juga umat dan bangsa.

BACA JUGA:Datang ke Tapanuli Utara, Gibran Menenangkan Warga dengan Janji

"Kita harus mengingatkan bahaya-bahaya bagi NU bagi umat dan bangsa kita," jelasnya.

Selain konflik kepemimpinan, Hery juga menyoroti polemik konsesi tambang yang menyeret nama NU ke ruang publik.

Ia meminta persoalan tambang sepenuhnya dikembalikan kepada pemerintah sebagai pemegang otoritas perizinan.

"Agar kita bisa memulihkan kembali wibawa. Banyak sudah kiai menyampaikan tolong evaluasi tambang, tolong kembalikan tambang," tuturnya.

BACA JUGA:Wacana Pilkada Lewat DPRD Muncul Lagi, PDIP Ingatkan Bahaya Mundurnya Demokrasi

Menurut Hery, pembahasan tambang sebaiknya dilakukan setelah NU siap secara menyeluruh, termasuk model bisnis dan relasi dengan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share