Warga Tanjung Morawa Kena 'Prank' Massal! Ribuan e-KTP Numpuk di Laci, Pegawai Nakal Auto-Dimutasi Jadi Petugas Kebersihan?
Ilustrasi KTP--surakarta.go.id
POSTINGNEWS.ID --- Pernah nggak sih kamu merasa di-ghosthing sama birokrasi? Sudah rekam e-KTP, bolak-balik tanya ke kantor kecamatan, jawabannya selalu klasik: "Belum jadi, Mas/Mbak" atau "Blangko lagi kosong".
Ternyata, alasan klise itu nggak selamanya benar, Sobat! Kasus yang baru saja meledak di Tanjung Morawa, Deli Serdang, ini jadi bukti nyata kalau kadang masalahnya bukan di sistem pusat, tapi di tangan-tangan jahil oknum di lapangan.
Bayangkan saja, ribuan keping KTP elektronik (e-KTP) dan dokumen kependudukan penting lainnya ditemukan "mati suri", tertahan entah berapa lama di Kantor Camat Tanjung Morawa. Bukan satu atau dua, tapi hampir ribuan! Wajar kalau warga langsung auto-emosi begitu fakta ini terkuak.
BACA JUGA: Gagal Jadi 'Raja' di KTP? PN Solo Tolak Permohonan KGPH Purbaya Ganti Nama Jadi Pakoe Boewono XIV
Blunder yang Membuka Kotak Pandora
Kasus ini uniknya justru terungkap dari "keterbukaan" pihak kecamatan sendiri. Awalnya, akun media sosial resmi kantor kecamatan mengunggah info soal tumpukan dokumen ini. Niat hati mungkin ingin transparan, tapi yang terjadi malah memicu amarah publik.
Netizen dan warga lokal langsung menyerbu. Mereka merasa dirugikan karena selama ini dokumen adminduk itu sangat vital buat urusan BPJS, perbankan, sampai lamaran kerja. Ternyata barangnya sudah ada, tapi nggak dikasih. Sakit nggak sih?
Merespons kegaduhan ini, Camat Tanjung Morawa, Gontar, langsung pasang badan. Dengan jantan, ia mengakui adanya kelalaian fatal dalam manajemen pelayanan di kantornya.
"Kami bermohon maaf atas pelayanan selama ini yang kurang maksimal. Tapi janji, mulai hari ini kami gaspol kasih pelayanan terbaik buat warga Tanjung Morawa," ujar Gontar di hadapan publik.
BACA JUGA:FPI: Reuni 212 Tahun Ini Lebih Ramah Pegawai Kantoran, Mulai Magrib Tanpa Cek KTP
Misteri Oknum Honorer dan Sanksi "Savage"
Siapa biang keroknya? Gontar menyebut kalau selama ini dokumen-dokumen itu dipegang oleh seorang pegawai honorer. Yang bikin geleng-geleng kepala, sang Camat sendiri sampai detik ini belum tahu pasti apa motif si pegawai menahan ribuan KTP itu.
Apakah minta pelicin? Atau sekadar malas mendistribusikan? Masih misteri. Gontar mengaku saking kecewanya saat rapat internal, dia nggak sempat lagi interogasi motif pelaku karena prioritas utamanya adalah menyelamatkan nasib dokumen warga dulu.
Tapi tenang, keadilan ditegakkan dengan cara yang cukup savage alias pedas! Pak Camat nggak pakai lama langsung memberikan sanksi tegas buat oknum di bagian pelayanan tersebut.
"Yang di bagian pelayanan adminduk sudah saya pindahkan ke bagian kebersihan," tegas Gontar.
Yup, kamu nggak salah baca. Dari yang tadinya duduk manis di balik meja pelayanan ber-AC, sekarang oknum tersebut dimutasi jadi tim "pasukan oranye" alias bagian bersih-bersih. Sementara itu, petugas penggantinya langsung dikirim ke Disdukcapil buat pelatihan intensif biar nggak mengulangi kesalahan konyol yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News