Gegara Isu Zionisme, PBNU Kini Bersih-bersih Internal
PBNU copot penasihat internasional di tengah isu zionisme. Syuriyah ambil alih, Gus Ipul minta kader sabar tunggu keputusan resmi.-Foto: Liputan6-
JAKARTA, PostingNews.id — Di tengah hembusan angin panas soal dugaan zionisme di tubuh NU, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul akhirnya buka suara. Dengan gaya khas pejabat yang ingin menenangkan massa namun tetap hemat bicara, ia membenarkan bahwa pencopotan Charles Holland Taylor dari posisi penasihat khusus Ketum PBNU memang ada kaitannya dengan isu yang sedang ramai itu.
“Itu salah satunya,” kata Gus Ipul di Jakarta, Senin 24 November 2025, seolah mengisyaratkan bahwa urusan ini tidak sesederhana mencabut satu nama dari satu jabatan.
Surat pencopotan Charles sendiri sudah beredar luas. Dokumen resmi bernomor 4780/PB.23/Α.ΙΙ.10.71/99/11/2025 itu diteken langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, menjadikannya langkah konkret PBNU meredam kegaduhan setelah risalah Syuriyah mengungkap dugaan pelanggaran serius dalam program kaderisasi internasional.
Walau begitu, jangan harap Gus Ipul membeberkan alasan detailnya. Ia langsung mengoper bola ke Syuriyah PBNU yang memang menjadi otoritas tertinggi dalam urusan penegakan disiplin organisasi.
BACA JUGA:Drama Pemakzulan Gus Yahya Pecah, Nusron Wahid Tak Ambil Pusing: Kita Doakan Saja
“Otoritas penyelesaian berada di jajaran Syuriah PBNU yang dipimpin Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam,” ucapnya, memastikan bahwa dirinya tidak akan keluar dari koridor AD/ART walau publik sedang riuh.
Gus Ipul juga memilih irit komentar soal dinamika yang sedang berputar kencang di tubuh PBNU. Ia menolak ikut membahas pengerucutan isu, tak mau terjebak dalam spekulasi, dan lebih memilih mengajak semua pihak menunggu keputusan resmi.
“Prinsipnya, saya minta khususnya kepada pengurus cabang dan wilayah untuk benar-benar bersabar, tetap berada dalam frekuensinya dan mengikuti perkembangan dan informasi yang ofisial dan yang penting bahwa kita serahkan kepada mereka yang memiliki otoritas sesuai dengan ADRT,” ujarnya.
Dengan bahasa halus namun jelas, Gus Ipul ingin menegaskan satu hal, jangan ikut-ikutan rame dulu, tunggu komando Syuriyah. Di balik semua, tampak PBNU sedang berusaha mematikan api tanpa menimbulkan kobaran baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News