Syuriyah Minta Waktu Tiga Hari untuk Mundur, Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur!
Surat risalah rapat Syuriyah PBNU yang meminta Gus Yahya mundur dalam tiga hari ditanggapi tegas. Gus Yahya menegaskan tidak terbesit sedikit pun untuk mengundurkan diri dan menyebut keputusan rapat tersebut tidak sesuai kewenangan dalam AD ART PBNU.-Foto: Antara-
JAKARTA, PostingNews.id – Surat risalah yang meminta Gus Yahya mundur dari kursi Ketua Umum PBNU mendadak beredar seperti selebaran promo pinggir jalan. Isinya tegas, tapi Gus Yahya lebih tegas lagi. Ia bilang tidak ada urusan bagi dirinya untuk mundur, meski surat itu sudah ramai dibicarakan di mana-mana.
Dalam rapat koordinasi PWNU se-Indonesia di Surabaya, Minggu, 23 November 2025, dini hari, Gus Yahya langsung menepis isu itu. Kepada wartawan, ia mengatakan "Sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur karena saya mendapatkan amanat dari Muktamar ini untuk lima tahun".
Ia menambahkan bahwa para ketua PWNU se-Indonesia juga tidak setuju dengan permintaan mundur tersebut. Menurut Yahya, dukungan mereka jelas. Ia mengatakan "Mereka mengatakan tidak mau saya mundur. Mereka akan kecewa kalau saya mundur".
Yahya mengaku sudah menemui sejumlah jajaran Rais Syuriah PBNU untuk menanyakan duduk perkaranya. Dari pertemuan itu, ia mengklaim sebagian dari mereka justru menyesali keputusan rapat. Yahya menyampaikan "Saya sudah bertemu sejumlah jajaran Suriyah. Semua yang sudah saya temui menyesali karena mereka tidak mendapatkan informasi yang utuh pada mulanya".
BACA JUGA:Gus Yahya Lawan Isu Pemecatan, Katanya Syuriyah Tak Punya Wewenang Memakzulkan Ketum
Langkah berikutnya, kata Yahya, para kiai sepuh NU akan kembali duduk bersama untuk mencarikan jalan keluar. Ia berharap masalah di internal PBNU ini tidak makin melebar.
Sorotan publik tentang dirinya juga dibalas Yahya dengan hati-hati. Ia menolak menuduh siapa pun, termasuk soal gosip penyalahgunaan dana. Yahya menjelaskan "Saya tidak mau berprasangka ya. Sebelum ini, rumor itu sudah ndak karu-karuan, seperti saya makan duit Rp 900 miliar dan macam-macam itu. Tapi saya tidak mau bertindak atas dasar rumor atau prasangka".
Yahya menegaskan tidak akan mengambil langkah apa pun atas rumor yang tidak jelas asalnya.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan pentingnya menyelesaikan persoalan ini demi kepentingan lebih besar. "Separuh wajah Indonesia ini adalah NU. Jadi kalau NU-nya ini tidak baik, ya wajah Indonesia bisa jadi ikut tidak baik. Maka ini kewajiban saya kepada bangsa dan negara" kata Yahya.
BACA JUGA:PSI: Jokowi Begitu Kuat hingga Jadi Sasaran Banyak Musuh Politik
Rapat koordinasi PWNU digelar setelah surat risalah Syuriyah PBNU beredar luas. Dalam surat yang memuat tanda tangan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar itu, dicantumkan dua keputusan penting. Pertama, Gus Yahya diminta mundur dari jabatan ketua umum PBNU dalam tiga hari setelah surat diterima. Kedua, jika permintaan itu tidak dipenuhi, maka Syuriyah akan memberhentikannya dari jabatan tersebut.
Rapat harian Syuriyah PBNU itu dihadiri 37 dari total 53 pengurus. Dalam surat tersebut dicatat bahwa peserta rapat menilai kehadiran narasumber yang disebut berafiliasi dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan AKN NU telah menyalahi nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News