Nasdem Bilang Rezim Jokowi Jahat, PSI: Bendungan Belum Jadi Kok Malah Salahin Jokowi?
PSI balas kritik Nasdem soal bendungan tak berfungsi. PSI bilang Jokowi tak bisa disalahkan karena teknis diserahkan ke kementerian dan proyek butuh kesinambungan.-Foto: Tirto-
JAKARTA, PostingNews.id — Partai Solidaritas Indonesia tampaknya tidak rela kalau Presiden ke-7 Joko Widodo dijadikan sasaran empuk. Begitu ada anggota DPR dari Fraksi Nasdem yang menuding rezim Jokowi jahat gara-gara banyak bendungan belum berfungsi, PSI langsung turun tangan seperti pengacara keluarga yang tak dibayar tapi terlalu semangat.
Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, bahkan balik mengingatkan Nasdem yang notabene adalah rumah politiknya dulu. Ia heran kenapa tiba-tiba mantan koleganya itu terdengar seperti habis amnesia politik.
“Bukan dulu Fraksi Nasdem itu bagian daripada Pak Jokowi? Mungkin anggota DPR belum belajar juga kali ini ya,” kata Ali saat ditemui di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
Ali menjelaskan bahwa pekerjaan Presiden adalah membuat kebijakan, sementara eksekusi teknis diserahkan kepada kementerian. Maka, menyalahkan Jokowi atas urusan teknis bendungan menurutnya seperti menyalahkan kepala sekolah karena di kelas ada kipas angin rusak.
BACA JUGA:Data UNICEF Bikin Kaget, 45 Persen Anak Indonesia Jadi Korban Bullying Lewat Chat
Ia menambahkan bahwa proses pembangunan bendungan memang tidak selesai dalam sekali tepuk tangan. Setelah waduk jadi, masih ada pekerjaan merampungkan jaringan tersier, termasuk area persawahan yang akan memanfaatkannya.
“Terus kok Jokowi-nya yang jahat? Mungkin DPR-nya belum belajar kali ya,” ujar Ali sambil menegaskan bahwa kesinambungan pembangunan adalah kunci. Ia pun yakin Prabowo akan melanjutkan dan memfungsionalkan proyek-proyek itu.
Ali juga mengingatkan bahwa tugas DPR adalah mengawal pembangunan, bukan hanya mengkritik dari jauh. Ia mengungkit fakta bahwa Nasdem sebelumnya ikut menyetujui anggaran bendungan yang kini justru dijadikan bahan serangan.
“Harusnya mampu mengawal setiap pembangunan, apalagi bendungan masyarakat,” kata mantan Waketum Nasdem itu.
BACA JUGA:Wamenag Janji Santri Tak Ada yang Ketinggalan, MBG Wajib Masuk Pesantren
Di akhir, Ali memberi pesan penutup yang nada satirenya cukup terasa.
“Kalau belum mengerti, enggak usah bicara dulu lah. Nanti kelihatan bodoh, nanti saya enggak enak loh,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News