Maha Menteri Tedjowulan Ngaku Dijebak Di Penobatan Mangkubumi
Maha Menteri Tedjowulan Ngaku Dijebak Di Penobatan Pangeran Mangkubumi --
POSTINGNEWS.ID — Penobatan KGPH Mangkubumi sebagai Pangeran Pati memunculkan kejutan bagi sejumlah pihak di Keraton Surakarta, termasuk Tedjowulan yang mengaku tidak mengetahui bahwa rapat keluarga akan berujung pada proses penetapan tersebut.
Rapat itu digelar di Sasana Handrawina pada Kamis (13/11). Tedjowulan mengakui bahwa pertemuan tersebut memang berlangsung atas inisiatifnya, tetapi ia mengira agenda hanya untuk meredam kegaduhan selama masa berkabung.
“Mau saya tuh ndunungke (mengarahkan), kenapa kok harus tergesa-gesa seperti itu? Kan sudah sampaikan dari awal, (tunggu) 40 hari lah minimal (untuk membahas suksesi),” ujarnya.
BACA JUGA:Belum Ada Raja Baru, Keraton Solo Jadi Ajang Klaim Takhta Dua Bersaudara
Namun, setelah diskusi berlangsung, ia justru diminta menjadi saksi penobatan mendadak terhadap Mangkubumi.
Menurutnya, keputusan itu diambil tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Saya tahu-tahu dimintai untuk jadi nyekseni proses tadi. Ada pengikraran, penobatan menjadikan Hangabehi atau Mangkubumi jadi pewaris Pakubuwana XIII,” kata Tedjo.
BACA JUGA:Baru Jatuh ke Dasar, Citra Polri Tiba-Tiba Lompat Tinggi ke 64,4 Persen di Oktober
Ia menegaskan bahwa dirinya dijebak dalam situasi tersebut. Tedjowulan bahkan menggunakan istilah asing untuk menggambarkan keadaan yang ia hadapi.
“Kalau bahasa Inggrisnya di-fait accompli mungkin,” ujarnya.
BACA JUGA:Denny Indrayana Bela Roy Suryo
Dalam kondisi ditodong di depan banyak orang, Tedjowulan mengaku tak punya pilihan selain memberikan restu.
Momen itu terjadi ketika Mangkubumi melakukan sungkem kepadanya.
“Yo saya ini kan wong tuwek disungkemi, disuwuni pangestu, ya sudah saya pengestoni saja,” kata Tedjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News