Ucapan Jadi Petaka! Pria di Pandeglang Nekat Aniaya Tetangga Gara-Gara Tersinggung Perkataan

Ucapan Jadi Petaka! Pria di Pandeglang Nekat Aniaya Tetangga Gara-Gara Tersinggung Perkataan

Ilustrasi orang kritis 1200-ISTIMEWA (AI)-

Peristiwa di Pandeglang ini bukan kasus pertama di mana emosi sesaat berujung pada kekerasan.

Kasus serupa pernah terjadi di sejumlah daerah lain, di mana pelaku merasa dihina atau diremehkan, lalu mengambil tindakan nekat tanpa memikirkan akibat hukum maupun moral.

Kepolisian pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berucap dan mengelola emosi.

Kejadian ini juga jadi refleksi penting tentang pentingnya kesadaran sosial dan empati antarwarga.

BACA JUGA:KDM Tantang Soal Dana Rp4,1 Triliun, Purbaya: Coba Cek, Jangan-jangan Anak Buahnya yang Ngibulin

Luka di Tubuh, Luka di Hati

Kasus A dan IS di Pandeglang bukan sekadar kisah kriminal biasa, tapi juga potret nyata rapuhnya kontrol emosi manusia.

Hanya karena satu kalimat yang salah tempat, dua keluarga kini harus menghadapi trauma panjang dan luka mendalam.

Polisi berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan bijak, tanpa menimbulkan dendam lanjutan di antara kedua pihak.

Namun satu hal pasti — kata yang keluar dari mulut bisa lebih tajam dari pisau.

Dan sekali terucap, tak bisa ditarik kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News