Ucapan Jadi Petaka! Pria di Pandeglang Nekat Aniaya Tetangga Gara-Gara Tersinggung Perkataan

Ilustrasi orang kritis 1200-ISTIMEWA (AI)-
Warga sekitar yang mendengar keributan langsung datang untuk melerai, namun kondisi korban sudah bersimbah darah.
Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Polisi menyebut, setelah insiden tersebut, pelaku sempat berniat mengakhiri hidupnya sendiri karena menyesal atas tindakannya.
“Korban dan pelaku saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit,” jelas IPDA Robert.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Sidak Pabrik Aqua, Kaget Air Pegunungan Ternyata Hasil Sumur Bor
Polisi Tunggu Langkah Hukum dari Pihak Korban
Hingga kini, proses hukum kasus tersebut belum dilanjutkan ke tahap penyidikan lanjutan.
Pihak kepolisian masih menunggu keputusan resmi dari keluarga korban terkait apakah mereka akan melanjutkan proses hukum atau memilih jalan damai.
“Sementara ini kami masih menunggu langkah resmi dari pihak keluarga maupun korban sendiri,” kata Robert.
Meski demikian, polisi tetap melakukan pengawasan ketat terhadap pelaku di rumah sakit untuk mencegah kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Uang Rp4,1 Triliun Jadi Misteri di Pemda Jabar, Dedi Mulyadi Ancam Copot Pejabat yang Bohong
Ucapan yang Tak Terkendali Bisa Jadi Bumerang
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, bahwa kata-kata bisa jadi senjata paling mematikan bila diucapkan tanpa kendali.
Sebuah ucapan yang mungkin dianggap sepele ternyata bisa memicu amarah dan menyebabkan tragedi.
Psikolog sosial menilai bahwa konflik emosional semacam ini sering kali dipicu oleh komunikasi yang tidak sehat di lingkungan sekitar.
Saat seseorang merasa harga dirinya dilecehkan, potensi ledakan emosi bisa terjadi — apalagi jika disertai faktor stres dan tekanan sosial.
BACA JUGA:TPU di Jakarta Sudah Penuh, Mau Mati pun Susah, Pramono Anung Usul Kuburan Vertikal
Pelajaran dari Kasus Pandeglang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News