Harga Bitcoin Terancam Jatuh di Bawah USD 100 Ribu, Pasar Kripto Global Geger

POSTINGNEWS.ID - Pasar mata uang kripto tengah menghadapi tekanan besar. Di platform prediksi terdesentralisasi Polymarket, para pedagang memperkirakan 52% kemungkinan harga Bitcoin (BTC) akan anjlok di bawah level psikologis penting USD 100.000 atau sekitar Rp 1,6 miliar (kurs Rp 16.556 per USD) sebelum akhir Oktober 2025.

Menurut data CoinMarketCap, Sabtu (18/10/2025), probabilitas tersebut menunjukkan bahwa pelaku pasar masih terbelah dalam memprediksi arah harga Bitcoin.

Sentimen pasar kripto kini cenderung hati-hati setelah sebelumnya menunjukkan tren optimistis.

BACA JUGA:Purbaya Siapkan Operasi Besar Sikat Mafia Pajak dan Bea Cukai

Kekhawatiran ini muncul setelah BTC gagal menembus level tertinggi dan justru menunjukkan tanda-tanda koreksi.

Bitcoin yang sempat menyentuh angka USD 106.995 kini melemah 1,70% dalam 24 jam terakhir dan 5,01% dalam sepekan.

Kondisi makroekonomi global turut memicu kecemasan investor. Ketidakpastian suku bunga serta ancaman inflasi di berbagai negara membuat aset digital seperti Bitcoin kehilangan momentum.

BACA JUGA:Kabar Duka! Dunia Kehilangan Shunsaku Tamiya, Legenda di Balik Mobil Mini 4WD

Selain itu, reli harga yang terlalu cepat dalam beberapa bulan terakhir juga dinilai menjadi faktor koreksi.

Banyak analis menilai kenaikan tajam tanpa dukungan fundamental kuat rentan diikuti penurunan drastis.

Aksi ambil untung atau profit-taking oleh investor besar (whale) juga menambah tekanan jual.

BACA JUGA:Bappenas: Kebebasan Akademik Harus Jadi Mainstream Kebijakan

Ketika harga mendekati rekor tertinggi, investor cenderung merealisasikan keuntungan, yang bisa memicu penurunan lebih lanjut.

Meski demikian, sebagian pelaku pasar tetap optimistis Bitcoin akan kembali stabil di atas USD 100.000 dalam jangka menengah.