Kemenkes Tolak Penghentian Program Makan Bergizi Gratis, Fokus pada Perbaikan Fasilitas

Kemenkes Tolak Penghentian Program Makan Bergizi Gratis, Fokus pada Perbaikan Fasilitas

Dapur MBG 1200-Dok. BGN-bgn.go.id

POSTINGNEWS.ID --- Pemerintah menegaskan bahwa penghentian program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah solusi untuk mencegah kasus keracunan pangan.

Wakil Menteri Kesehatan, dr Benjamin Paulus Octavianus, menyampaikan bahwa penyebab utama kasus luar biasa (KLB) keracunan MBG terjadi karena beberapa dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum siap beroperasi.

Masalah tersebut terutama terkait fasilitas sanitasi yang tidak memadai.

Menurut dr Benny, dorongan untuk menghentikan MBG dinilai tidak tepat karena mayoritas pelaksanaannya berjalan lancar.

BACA JUGA:Weekend di Rumah? Tonton Aja 5 Film Bertema Ringan Ini, Cocok Buat Hiburan Santai!

Lebih dari 99 persen titik pelaksanaan MBG di seluruh Indonesia dilaporkan tanpa masalah berarti.

"Kalau ada satu lokasi bermasalah lalu 10 ribu titik lain ikut dihentikan, itu justru merugikan. Tugas kami menjaga, memantau, dan mencegah agar kejadian seperti itu tak terulang," papar dr Benny di acara Temu Media di Kemenkes RI, pada hari Jumat, 17 Oktober 2025.

Kementerian Kesehatan kini turut aktif dalam memastikan keamanan pangan dari program MBG.

Dinas kesehatan di setiap daerah ikut dilibatkan dalam sistem pengawasan yang kini diperkuat.

BACA JUGA:Danantara Belum Putuskan Skema Utang Whoosh, Semua Masih Dibahas

Langkah tegas juga diterapkan dengan melarang SPPG yang belum memiliki fasilitas layak untuk beroperasi.

"Sekarang setiap pagi kami menerima laporan dari tim di lapangan. Pemantauan berjalan setiap hari di seluruh puskesmas yang memantau SPPG. Jadi pengawasan sudah jauh lebih bagus," sambungnya, pada hari Jumat, 18 Oktober 2025.

Kemenkes juga tengah memperkuat sistem dengan menambahkan tenaga ahli kesehatan lingkungan di setiap unit pelaksana MBG.

Langkah ini dilakukan agar aspek kebersihan dan keamanan makanan bisa lebih terjamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News