Harga Beras Turun di September 2025, Apa Artinya Buat Dompet Kita?

 Harga Beras Turun di September 2025, Apa Artinya Buat Dompet Kita?

Ilustrasi foto beras 1200-ISTIMEWA (AI)-

POSTINGNEWS.ID --- Beras, makanan pokok hampir semua orang Indonesia, ternyata punya peran besar dalam naik-turunnya inflasi. Kabar baiknya, Badan Pusat Statistik (BPS) baru aja ngumumin bahwa di bulan September 2025 harga beras justru mengalami penurunan alias deflasi.

Biasanya, kalau dengar kata "deflasi", pikiran kita langsung ke ekonomi yang lesu. Tapi kali ini beda, karena deflasi datang dari beras—komoditas yang sehari-hari selalu kita konsumsi. Nah, ini artinya apa buat kita? Mari kita kupas lebih santai.

BACA JUGA:Prabowo di PBB: Indonesia Kini Ekspor Beras, Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia!

Beras Jadi Penahan Inflasi

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, bilang bahwa beras berhasil jadi salah satu "pereda panas" inflasi di bulan September. Data BPS mencatat, harga beras turun 0,13% secara bulanan dengan kontribusi deflasi 0,01%.

Kalau dilihat sepintas angkanya kecil, tapi jangan salah—beras itu punya bobot besar di keranjang pengeluaran rumah tangga. Jadi, sedikit turun aja, dampaknya bisa langsung terasa.

BACA JUGA:Atasi Harga Beras Naik: Pemerintah Salurkan 300 Ribu Ton Beras SPHP Guna Stabilkan Harga

Turun di Bulan yang Biasanya Stabil

Yang bikin unik, penurunan harga beras di bulan September ini bukan hal biasa. Menurut catatan BPS, selama empat tahun terakhir (2021–2024), harga beras di September cenderung naik atau stabil. Tahun ini beda cerita, dan inilah deflasi beras kedua sepanjang 2025 (sebelumnya di bulan April).

Harga di tingkat penggilingan turun rata-rata 0,62%. Kalau dipecah lagi:

Beras premium anjlok 0,72%

Beras medium turun 0,54%

Data dari Badan Pangan Nasional juga mendukung. Per 30 September 2025, harga beras medium di penggilingan ada di Rp13.134/kg, turun tipis 0,11% dari hari sebelumnya. Sementara beras premium di Rp14.412/kg, koreksi 0,02%.

BACA JUGA:Produksi Beras Naik 14%, Mentan: Pangan Kita Sangat Aman

Dampak Buat Konsumen

Buat kita sebagai konsumen, kabar turunnya harga beras jelas bikin lega. Apalagi belanja bulanan sekarang terasa makin berat karena bahan pangan lain cenderung naik. Jadi, kalau harga beras bisa sedikit turun, otomatis mengurangi beban dapur.

Tapi, jangan senang dulu terlalu lama. BPS juga ngasih catatan bahwa walaupun ada penurunan secara bulanan, secara tahunan harga beras masih naik. Contohnya di tingkat grosir, deflasi bulanannya cuma 0,02%, tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada inflasi 5,54%. Di tingkat eceran, tren serupa juga terlihat: deflasi 0,13% month-to-month, tapi inflasi 4,06% year-on-year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News