Presiden Prabowo Ingin Temui Mitra MBG, Tegaskan Soal Telur dan Optimalkan Dana Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo-@folkative-Instagram
POSTINGNEWS.ID --- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus pada program andalannya, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini sedang dalam tahap implementasi di berbagai daerah.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Presiden Prabowo ingin bertemu langsung dengan seluruh mitra pelaksana MBG se-Indonesia untuk membahas berbagai hal penting terkait jalannya program ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam konferensi pers yang juga dibagikan melalui akun Instagram resmi @BadanGiziNasional, Senin (22/9/2025).
BACA JUGA:Jawa Barat Juara Keracunan MBG, JPPI: Ini Bukan Nasi Basi, tapi Sistem yang Basi
BACA JUGA:Khawatir Korban Keracunan MBG Terus Meningkat, KPAI: Pemerintah Perlu Evaluasi Menyeluruh!
Ditelepon Langsung oleh Presiden
Menurut Dadan, dirinya mendapat telepon pribadi dari Presiden Prabowo yang menyampaikan keinginan untuk duduk bersama seluruh mitra MBG di tanah air setelah pulang dari kunjungan luar negeri ke New York.
“Sepulang dari New York, Pak Presiden ingin bertemu dengan seluruh mitra yang sudah operasional,” ungkap Dadan.
Tujuannya jelas: mengevaluasi progres program dan memastikan bahwa anggaran yang digunakan benar-benar tepat sasaran.
Fokus pada Optimalisasi Dana
Dalam percakapannya, Presiden Prabowo disebutkan menegaskan bahwa dana MBG harus dioptimalkan, dan para mitra diminta menjalankan program sesuai dengan visi dan misi pemerintah.
“Presiden ingin seluruh mitra melaksanakan program makan bergizi dengan seksama. Dana harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu,” tegas Dadan mengutip arahan Prabowo.
BACA JUGA:Ngeri! 314 Siswa Keracunan MBG, Dapur SPPG di Banggai Kepulauan Disegel
Telur Jadi Sorotan Presiden
Salah satu hal yang paling disorot Prabowo ternyata cukup mengejutkan—soal penyajian telur dalam program MBG. Presiden disebut sangat detail dalam memantau implementasi di lapangan.
“Telur itu hanya boleh dua per anak—satu diceplok, satu direbus. Tidak boleh didadar atau diaduk,” kata Dadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News