Waduh! Banjir Denpasar Bali Bawa Penyakit Untuk Warga, Tim Kesehatan pun Dikerahkan Maksimal

Banjir bandang 1200-AI Image Fx-
POSTINGNEWS.ID --- Bencana banjir yang melanda wilayah Denpasar, Bali, tidak hanya menimbulkan kerugian materi tetapi juga berdampak pada kesehatan warga.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Denpasar, Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengerahkan tim kesehatan untuk menangani penyakit yang disebabkan banjir.
Banyak masyarakat yang tinggal di daerah terdampak mulai melaporkan keluhan penyakit kulit berupa gatal-gatal atau dermatitis, serta gangguan pernapasan ringan seperti ISPA.
Candrawati menjelaskan bahwa kondisi umum masyarakat masih terpantau stabil, namun kasus penyakit kulit dan ISPA memang mendominasi.
BACA JUGA:Mahfud MD Sindir Nasib Budi Arie: Sudah Dicopot, Tinggal Tunggu Jadi Tersangka
"Seluruh warga terdampak mendapatkan pelayanan pemeriksaan dan pemberian obat sesuai indikasi. Serta penyuluhan kesehatan. Sementara sampai saat ini belum ada laporan untuk kasus diare," jelas Candrawati, pada hari Selasa, 16 September 2025.
Keluhan kesehatan tersebut sebagian besar muncul dari warga yang mengungsi di posko Yayasan Aklesia Bali, Bale Pemaksan, dan Posko RT 6 Jalan Cokroaminoto 4 Denpasar.
Untuk mencegah penyakit semakin menyebar, Dinkes bergerak cepat dengan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan di Denpasar, mulai dari puskesmas, klinik, hingga laboratorium kesehatan.
"Dalam kesiapsiagaan bencana seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Denpasar dilibatkan dalam membantu penanganan korban bencana," paparnya.
BACA JUGA:Purbaya ke Anak Muda: Jangan Ikut-Ikutan Investasi, Sesuaikan Sama Isi Dompet
Di wilayah terdampak banjir, puskesmas serta fasilitas kesehatan jejaring langsung dikerahkan untuk memberikan layanan darurat.
Tim medis juga disiagakan secara mobile agar bisa menjangkau seluruh warga, sehingga kebutuhan dasar kesehatan tetap bisa terpenuhi meskipun akses terganggu.
"Tim ini bergerak secara mobile untuk memastikan kebutuhan dasar kesehatan warga agar tetap terpenuhi," tuturnya.
Saat ini, sebagian besar rumah sakit, klinik, dan puskesmas masih berfungsi normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News