Warning! Peserta BPJS Kesehatan Kini Wajib Skrining! Jangan Sampai Terlambat, Bisa Deteksi Penyakit Serius Sejak Dini

Warning! Peserta BPJS Kesehatan Kini Wajib Skrining! Jangan Sampai Terlambat, Bisa Deteksi Penyakit Serius Sejak Dini

Peserta BPJS Kesehatan Kini Wajib Skrining! Jangan Sampai Terlambat, Bisa Deteksi Penyakit Serius Sejak Dini---Istimewa

POSTINGNEWS.ID --- Kesehatan Anda kini berada di ujung jari, BPJS Kesehatan mewajibkan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk melakukan Skrining Riwayat Kesehatan.

Langkah ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius untuk mendeteksi dini risiko penyakit sebelum kondisi semakin parah. 

Dengan melakukan skrining, peserta berkesempatan memahami kondisi tubuh dan mencegah berbagai penyakit sejak awal.

BACA JUGA:Bengis! Niat Lerai Perkelahian di Kafe, Seorang Personil TNI Malah Dibacok Hingga Meninggal

Skrining kesehatan merupakan langkah dini untuk hidup lebih sehat.

Mulai September hingga Oktober 2025, semua peserta JKN diwajibkan melakukan SRK sebelum mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), termasuk puskesmas, klinik, maupun praktik dokter mandiri. 

Dengan skrining, peserta tidak hanya menunggu sakit, tapi dapat mengenali potensi penyakit lebih awal dan melakukan intervensi sejak dini,.

Skrining ini memungkinkan peserta mengetahui risiko terhadap sejumlah penyakit, mulai dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, stroke, penyakit jantung iskemik, hingga berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus. 

BACA JUGA:Terungkap! Ini Percakapan Tyler Robinson Pembunuh Charlie Kirk dengan Ayahnya, Sempat Ogah Serahkan Diri!

Tidak hanya itu, SRK juga mendeteksi anemia pada remaja putri, tuberkulosis, PPOK, hepatitis B dan C, hingga talasemia.

Manfaat SRK tidak hanya dirasakan peserta, tetapi juga fasilitas kesehatan. 

Dengan data skrining, FKTP dapat melakukan deteksi dini dan memberikan tata laksana medis yang lebih cepat dan tepat. 

Peserta yang memahami kondisi kesehatannya akan lebih siap mengatur pola hidup, mulai dari mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, hingga mengurangi faktor risiko penyakit.

BACA JUGA:30 Persen Imam Masjid di Jakarta Tajwidnya Amburadul, Jemaah Jadi Ikut Bingung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News