Salut! Gebrakan Purbaya Kucurkan Dana Rp 200 Triliun ke Perbankan, Menkeu: Ini Percobaan Pertama!

Salut! Gebrakan Purbaya Kucurkan Dana Rp 200 Triliun ke Perbankan, Menkeu: Ini Percobaan Pertama!

Purbaya Yudhi Sadewa 1200-Oleh Fahdi Kasmiri - Karya sendiri, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=133645199-Wikipedia

POSTINGNEWS.ID --- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan langkah besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. 

Ia menegaskan akan memindahkan sebagian dana pemerintah dari Bank Indonesia ke sektor perbankan

Tujuannya jelas, yaitu agar uang negara yang selama ini tersimpan di bank sentral bisa kembali berputar melalui aliran kredit. 

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi diharapkan bergerak lebih cepat dan terasa langsung di masyarakat.

BACA JUGA:Terjun! Cek Harga Emas Antam Hari Ini: Akhirnya Turun Segini Setelah Cetak Rekor Tertinggi

Purbaya menyampaikan bahwa jumlah dana yang akan dialihkan mencapai Rp 200 triliun. 

Dana tersebut bakal ditempatkan dalam rekening pemerintah yang ada di perbankan. 

Menurutnya, dana ini tidak mungkin hanya mengendap begitu saja karena bank tentu akan terdorong mencari imbal hasil yang lebih menguntungkan. 

"Saya lihat Kemenkeu bisa berperan di situ dengan memindahkan sebagian uang yang selama ini ada di bank sentral kebanyakan. Ada Rp 430 triliun, saya pindahkan ke sistem perbankan Rp 200 triliun. Kita akan menyebar di sistem supaya uangnya bisa tumbuh dan ekonominya bisa jalan lagi," kata Purbaya, dikutip pada hari Rabu, 10 September 2025.

BACA JUGA:Tips Asam Urat Lagi Tinggi? Yuk Bikin Jus Ini di Rumah: Obat Alami Redakan Asam Urat Kalian Sob!

Ia menambahkan bahwa rencana ini sudah dikomunikasikan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. 

Bahkan, koordinasi juga dilakukan bersama pihak Bank Indonesia agar dana yang dipindahkan tidak otomatis terserap kembali oleh bank sentral. 

Dengan cara ini, dana benar-benar bisa dimanfaatkan oleh perbankan untuk mendukung aktivitas kredit. 

"Kalau itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Biar saja kalau Anda menjalankan kebijakan moneter, kami dari sisi fiskal yang menjalankan sedikit, tapi nanti mereka cuma mendukung. Artinya ekonomi akan bisa hidup lagi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News