Sahroni Beri Pintu Maaf, Janji Tak Tempuh Jalur Hukum Asal Barang Jarahan Dikembalikan

Sahroni Beri Pintu Maaf, Janji Tak Tempuh Jalur Hukum Asal Barang Jarahan Dikembalikan

Ahmad Sahroni buka pintu maaf. Keluarga janji tak bawa ke jalur hukum asal warga kembalikan barang hasil penjarahan rumahnya.-Foto: IG @ahmadsahroni88-

JAKARTA, PostingNews.id – Drama penjarahan rumah Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR, makin panas. Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Kebon Bawang Achmad Winarso, yang jadi corong keluarga Sahroni, memastikan pintu maaf masih terbuka.

Ia bilang, keluarga tidak akan menempuh langkah hukum kalau warga sadar diri mengembalikan barang rampasan secara sukarela. “Pihak keluarga tidak akan menempuh jalur hukum bagi warga yang dengan kesadaran menyerahkan barang melalui Polres Metro Jakarta Utara maupun langsung kepada keluarga,” kata Winarso kepada wartawan, Sabtu, 6 September 2025.

Rumah Ahmad Sahroni yang berada di kawasan Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, berubah jadi lahan jarahan massal pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025.

Massa datang berbondong-bondong, menerobos masuk, dan mengangkut apa saja yang terlihat. Dari kasur, bantal, kulkas, mesin cuci, sampai lemari dan perabot rumah tangga ikut dilahap.

BACA JUGA:Prabowo Bicara 14 Jam di Hambalang dengan Pimpinan Media, dari Demo Ricuh sampai Ronda Warga

Yang bikin mata melotot, barang-barang mewah seperti jam tangan, simulator, tas, ikat pinggang branded, bahkan surat-surat penting semisal kartu keluarga dan ijazah pun tak luput raib dari rumah itu.

Kepolisian mengakui proses pengembalian barang rampasan sudah berjalan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Onkoseno Gradiarso Suhahar, memastikan puluhan barang sudah kembali ke tangan keluarga Sahroni.

“Sebanyak 32 item barang-barang milik Ahmad Sahroni yang sempat dijarah warga di kediamannya, kini telah dikembalikan,” ujarnya, kemarin.

Namun misteri lain muncul. Keberadaan Ahmad Sahroni sendiri tidak diketahui publik. Sejak tragedi penjarahan, ia hilang dari radar. Tak ada penampakan, tak ada klarifikasi.

BACA JUGA:Gerakan 17+8 Jadi Mesin Kontrol Kekuasaan Baru Bagi Demokrasi Indonesia

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, pun angkat bahu. “Kami belum dapat info di mana dia berada,” kata Hermawi dalam pesan tertulis pada Kamis, 4 September 2025.

Di Senayan, nasib politik Sahroni juga berubah drastis. Partai NasDem secara resmi menonaktifkannya sebagai anggota DPR. Status barunya ini membuatnya otomatis kehilangan semua hak keuangan.

Tidak ada lagi gaji, tidak ada lagi tunjangan. Sebagai anggota DPR yang dinonaktifkan, saldo legislator flamboyan ini dipastikan kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News