Adian Napitupulu: Klaim Prabowo Soal Ekonomi Harus Diadu dengan Kenyataan

Adian Napitupulu: Klaim Prabowo Soal Ekonomi Harus Diadu dengan Kenyataan

Adian Napitupulu minta klaim ekonomi Prabowo diuji dengan kenyataan. Ia juga soroti perusahaan asing dan ketimpangan kebijakan investasi.-Foto: IG @adian__napitupulu-

JAKARTA, PostingNews.id — Di tengah gegap gempita Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti sederet pencapaian ekonomi, suara kritis datang dari Komisi V DPR RI. Adian Napitupulu, legislator dari Fraksi PDIP, menegaskan bahwa pidato penuh angka dan optimisme itu tak bisa dibiarkan begitu saja lewat tanpa verifikasi.

“Apakah pernyataan itu sesuai tidak dengan kenyataan tentang lapangan kerja yang dibuka. Apakah demikian tentang pertumbuhan ekonomi? Apakah kenyataan demikian tentang persoalan problem-problem kerakyatan lain?,” ujar Adian kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 1 September 2025.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP ini menyoroti satu fenomena lama yang terus berulang, yakni soal keberadaan perusahaan asing yang panen laba di Indonesia namun membawa semua keuntungan keluar negeri. Ia memberi contoh aplikator ojek online yang telah menguasai pasar domestik. “Negara bersikap dong terhadap hal seperti itu. Bukan dalam pernyataan, tapi dalam tindakan,” tegasnya.

Klaim Ekonomi yang Terlalu Optimis

Dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, 15 Agustus 2025 lalu, Presiden Prabowo mengklaim bahwa dalam 299 hari masa pemerintahannya, sejumlah pencapaian besar telah diraih. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi disebut mencapai 5,12 persen, meski ekonomi global masih diliputi ketidakpastian.

Tak berhenti di situ, Prabowo juga menyebut realisasi investasi semester pertama 2025 telah menyentuh angka Rp942 triliun, naik 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, investasi sebesar itu berhasil menciptakan 1,2 juta lapangan kerja.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyebut pemerintahannya berhasil menyelamatkan Rp300 triliun uang APBN yang sebelumnya rawan jadi bancakan. Prabowo menyebut penyelewengan kerap terjadi di sejumlah pos seperti perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor (ATK), serta berbagai pengeluaran rutin yang selama ini jadi lahan empuk korupsi.

Tak hanya mengklaim sukses menekan kebocoran APBN dan memacu pertumbuhan, Prabowo juga memamerkan sederet program jangka menengah yang diklaim sebagai penopang pemerataan ekonomi. Salah satunya adalah inisiatif membentuk 80 ribu Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih yang disebut akan berperan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Koperasi ini dirancang untuk menjual bahan pokok bersubsidi, membuka akses protein, ikan, dan daging dengan harga terjangkau, serta disebut-sebut sebagai pencipta lapangan kerja di tingkat akar rumput. “Koperasi di setiap desa akan meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja,” ucap Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo juga memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, sebuah lembaga anyar dengan aset kelolaan lebih dari 1 triliun dolar AS. Badan ini digadang-gadang sebagai senjata utama negara dalam menggenjot investasi di sektor hilirisasi sumber daya alam dan bidang strategis lainnya. Targetnya adalah menyerap tenaga kerja dan menaikkan nilai tambah ekonomi secara domestik.

Tak ketinggalan sektor kesehatan ikut masuk dalam daftar klaim keberhasilan. Pemerintah menyebut telah memberikan layanan cek kesehatan gratis kepada lebih dari 18 juta warga, serta meningkatkan fasilitas di 66 rumah sakit di 66 kabupaten. Ada pula pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang disebut bakal menjadi pusat layanan medis internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News