Hoax? Viral Kabar Pendemo Ditembak di Jaktim, Kapolres: Tidak Ada Penembakan Dalam Bentuk Apapun

Hoax? Viral Kabar Pendemo Ditembak di Jaktim, Kapolres: Tidak Ada Penembakan Dalam Bentuk Apapun

Kombes Alfian [email protected]

POSTINGNEWS.ID --- Kericuhan yang terjadi di Mapolres Jakarta Timur baru-baru ini ramai menjadi bahan perbincangan publik setelah sebuah video beredar luas di media sosial. 

Dalam video tersebut terlihat seorang warga sipil jatuh ketika berlari di tengah suasana ricuh. 

Narasi yang menyertai unggahan video itu menyebut adanya aksi penembakan oleh aparat kepolisian. 

Namun, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal langsung memberikan klarifikasi untuk meluruskan kabar tersebut.

BACA JUGA:Terpaksa! Prabowo Batalkan Kunjungan Parade Militer ke China Demi Beberes Negeri: Buntut dari Demo di Beberapa Wilayah?

Alfian dengan tegas menepis kabar adanya penggunaan senjata api dalam insiden tersebut. 

Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian tidak melakukan penembakan terhadap warga saat kericuhan berlangsung. 

"Kami pastikan bahwa anggota Polri Jakarta Timur tidak melakukan penembakan karena kami tahu melakukan tahapan-tahapan pada saat tindakan tegas terukur," tegas Alfian, pada hari Minggu, 31 Agustus 2025.

Menurut penjelasannya, warga yang terlihat jatuh dalam video itu sebelumnya sempat diduga melakukan provokasi. 

BACA JUGA:Kelar Ahmad Sahroni, Giliran Rumah Eko Patrio Ikutan 'Dijarah', TNI dan Polri Ditugaskan Amankan Situasi

Saat ini, pria tersebut sudah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah mengalami luka di bagian kepala. 

"Pada saat itu baru melakukan provokasi dan tentunya yang bersangkutan sudah kita identifikasi dan saat ini sudah ditangani atau dilakukan tindakan medis oleh RSCM." paparnya.

Lebih lanjut, kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk mengetahui penyebab jatuhnya warga sipil itu. 

Dari hasil investigasi, korban diduga tidak terkena tembakan, melainkan terjatuh karena lemparan benda keras yang datang dari kelompok lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News