Tanggapi Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI Cempaka Putih, Ketua Komisi III DPR RI: Sangat Tidak Bisa Ditoleransi!

Tanggapi Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI Cempaka Putih, Ketua Komisi III DPR RI: Sangat Tidak Bisa Ditoleransi!

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman 1200-Gerindra-https://gerindra.id/wp-content/uploads/2025/07/Ketua_Komisi_III_DPR_RI__Habiburokhman__Foto___Dok_Andri20250731125415.jpg

POSTINGNEWS.ID --- Kasus pembunuhan terhadap Kepala Cabang (Kacab) Bank BRI di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, kini menjadi sorotan publik.

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, memberikan tanggapan dukungan penuh terhadap langkah Polda Metro Jaya dalam mengusut tuntas peristiwa tragis ini.

Menurutnya, tindakan kriminal sekejam ini tidak boleh dibiarkan tanpa kejelasan.

Habiburokhman menegaskan bahwa penyelesaian kasus ini sangat penting.

BACA JUGA:Tegas! Tanggapi Soal Wamenaker Noel 'Dipecat' Presiden Prabowo, Mensesneg: Buat Pembelajaran Bagi Kita Semua

Ia berharap agar pihak kepolisian bisa segera menjelaskan motif serta dalang utama di balik pembunuhan tersebut.

"Saya juga sangat berharap dalam waktu tidak terlalu lama, kalau bisa hari Senin yang akan datang, Polda Metro Jaya bisa merilis peristiwa ini latar belakangnya apa, dan siapa saja yang terlibat," jelas Habiburokhman di media sosial pribadinya @habiburokhman, dikutip pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025.

Sebelumnya, kepolisian telah berhasil menangkap empat pelaku yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Ilham.

Namun, hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa otak pembunuhan belum terungkap.

BACA JUGA:Bukan Kacang Goreng, Ini Soal 5 Film Indonesia Paling Laris Sepanjang Masa, Kamu Pasti Tau Film Ini!

Hal ini membuat desakan untuk membongkar kasus secara menyeluruh semakin menguat.

Habiburokhman menilai kasus seperti ini adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa ditoleransi.

Ia menegaskan agar kepolisian menunjukkan ketegasan tanpa kompromi.

"Saya dukung Polda Metro Jaya bersikap tegas terhadap kejahatan seperti ini, sangat tidak bisa ditoleransi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News