Prabowo Legowo Anak Buah Diciduk KPK, Nasib Wakil Menteri Bisa Dikosongkan

Prabowo Legowo Anak Buah Diciduk KPK, Nasib Wakil Menteri Bisa Dikosongkan

Presiden Prabowo Subianto merespons legowo penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer oleh KPK. Pemerintah pertimbangkan kosongkan kursi wamen sambil tunggu proses hukum.--Foto: IG @immanuelebenezer

POSTINGNEWS.ID –-- Panggung politik Indonesia kembali diguncang. Belum genap setahun memimpin, Presiden Prabowo Subianto harus menelan pil pahit pertama: Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer terseret dugaan pemerasan dan dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rezim “bersih-bersih” Prabowo kini diuji oleh ulah anak buahnya sendiri.

Namun, bukannya melindungi, Prabowo memilih legowo. Ia tak menghalangi KPK bergerak. “Beliau (Prabowo) menghormati proses di KPK dan dipersilakan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya,” kata Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.

Ironisnya, Immanuel bukan sosok sembarangan. Mantan panglima relawan Jokowi yang belakangan membelot ke barisan Prabowo-Gibran ini justru mengkhianati semangat bersih-bersih kabinet yang selama ini dijanjikan. Ini adalah kasus korupsi pertama yang menampar Kabinet Merah Putih, dan tentu mencoreng wajah pemerintahan yang belum lama dilantik.

“Dengan kejadian ini, barangkali akan semakin keras kami memberikan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran… korupsi sudah sedemikian, masuk kategori kalau penyakit ini stadium empat, stadium lanjut,” kata Prasetyo tajam. Pernyataan itu tak hanya menggambarkan keprihatinan, tapi juga kemarahan Istana terhadap noda dini di tubuh kabinet.

BACA JUGA:Alhamdulillah! Update Harga Beras Turun Jadi Segini, Berlaku di 13 Provinsi

BACA JUGA:KPDI ke-16 Sukses Digelar di Tanjungpinang, Bahas Transformasi Perpustakaan di Era Kecerdasan Buatan

Terkait posisinya di pemerintahan, pencopotan Ebenezer belum langsung diputuskan, tapi sinyal kuat sudah mengarah ke sana. Pemerintah bisa saja membiarkan kursi Wakil Menteri Ketenagakerjaan lowong, sebagai bentuk sikap keras terhadap pejabat yang menyalahgunakan jabatan. “Ya, bisa dijadikan seperti itu (dikosongkan),” ujar Prasetyo.

Yang mengejutkan, meski dicokok KPK, istana tetap menyebut kinerja Ebenezer ‘luar biasa’ selama 10 bulan terakhir, bahkan dikaitkan dengan keberhasilannya mengatasi polemik PT Sritex. “Tapi, kan, terlepas dari itu, kan, tidak ada kaitannya,” kata Prasetyo mencoba menutup celah pembelaan.

Sementara itu, KPK bergerak cepat. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan bahwa penangkapan Ebenezer terkait dugaan pemerasan perusahaan yang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Penangkapan itu terjadi di pagi hari, Kamis, 21 Agustus 2025, dan menjadi penanda bahwa rezim Prabowo tak kebal hukum, bahkan terhadap loyalisnya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News