Anjlok! Defisit Miliaran USD, Neraca Pembayaran Indonesia Minus di Kuartal II 2025

Anjlok! Defisit Miliaran USD, Neraca Pembayaran Indonesia Minus di Kuartal II 2025

Neraca timbangan 1200-freepik-Freepik

POSTINGNEWS.ID --- Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2025 tercatat mengalami defisit sebesar US$ 6,7 miliar.

Defisit ini dipicu oleh pelebaran transaksi berjalan di tengah perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas ekspor.

Transaksi modal dan finansial juga mengalami tekanan sehingga ikut menyumbang defisit.

Meski demikian, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa kondisi ini masih dalam batas aman.

BACA JUGA:TRAGIS! Niat Rayakan HUT RI ke-80 dengan Mendaki Gunung Bawakaraeng, Malah Berujung Maut: 1 Orang Tewas dan 65 Pendaki Dievakuasi

"Dengan perkembangan tersebut, NPI pada triwulan II 2025 mencatat defisit 6,7 miliar dolar AS dan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 tetap tinggi sebesar 152,6 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Junanto Herdiawan selaku Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, pada hari Kamis, 21 Agustus 2025.

Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 3 miliar atau 0,8% dari PDB.

Angka tersebut meningkat dari kuartal sebelumnya yang hanya US$ 0,2 miliar atau 0,1% dari PDB.

Neraca perdagangan nonmigas masih menunjukkan surplus meski trennya melemah.

BACA JUGA:Gak Nyangka! Awalnya Dikira Cuma Flu Biasa, Eh Ternyata Pemuda ini Mengidap Penyakit Agresif: Umurnya pun Tinggal Setahun Lagi

Perlambatan ekonomi dunia dan koreksi harga komoditas menjadi faktor pendorong tren tersebut.

Neraca perdagangan migas justru mengalami perbaikan seiring turunnya harga minyak global.

Namun, defisit neraca pendapatan primer meningkat karena naiknya pembayaran dividen dan kupon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News