Penerimaan Negara Baru Tercapai Setengah dari Target, Rekor Terendah 3 Tahun Terakhir!

Bantuan sosial berupa uang tunai-Ilustrasi-Istimewa
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kinerja penerimaan negara Indonesia pada paruh pertama tahun 2025 tercatat belum menggembirakan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan total penerimaan hanya mencapai Rp 1.201,8 triliun.
Capaian tersebut masih jauh di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 3.005,1 triliun.
Hingga Juni 2025, realisasi penerimaan baru memenuhi 48,3% dari target keseluruhan.
BACA JUGA:Bangun Tidur Leher Terasa Kaku? Waspada Gejala Saraf Kejepit
"Dari sisi semester I terhadap total target masih di 48,3%, dibandingkan dengan 3 tahun terakhir memang lebih rendah," jelas Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI pada hari Selasa, 1 Juli 2025.
Pelemahan ekonomi nasional disebut sebagai salah satu faktor utama turunnya pemasukan negara.
Selain itu, pembatalan kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% membuat potensi tambahan pendapatan Rp 71 triliun raib.
BACA JUGA:Ini Penyebab Gatal di Badan yang Tak Kunjung Sembuh
"Itu menyebabkan kita kehilangan target yang sebesar Rp 71 triliun di APBN 2025 ini. Ini tentu mempengaruhi kinerja kita," tegasnya.
Faktor eksternal juga ikut menekan pemasukan, khususnya dari sektor energi.
Sejak awal 2025, tren penurunan harga minyak dan gas bumi menekan pendapatan negara dari sektor tersebut.
"Kuartal I-2025 kita cukup mengalami tekanan dari sisi pendapatan negara," katanya.
BACA JUGA:Finish di Posisi Ketiga Walau Sudah All Out, Bagnaia: Saya Harus Move On
Tidak hanya itu, penerimaan dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga terkena imbas kebijakan baru.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-