Gus Muhaimin Komentari Soal Aksi Tendang Sesajen di Semeru, Wakil Ketua DPR RI ini pun Singgung Soal Tindakan Intoleran

Gus Muhaimin Komentari Soal Aksi Tendang Sesajen di Semeru, Wakil Ketua DPR RI ini pun Singgung Soal Tindakan Intoleran

Wakil Ketua DPR RI, Gus Muhaimin Tanggapi Insiden Tendang Sesajen di Kawasan Semeru dan singgung Soal Tindakan Intoleran--DPR RI


Wakil Ketua DPR RI, Gus Muhaimin Tanggapi Insiden Tendang Sesajen di Kawasan Semeru dan singgung Soal Tindakan Intoleran||DPR RI

"Wakil ketua DPR RI, Abdul Muhaimin tanggapi soal insiden tendang sesajen di kawasan Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Gus Muhaimin pun sebut aksi tendang sesajen ini merupakan tindakan intoleran."

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Beredar kasus adanya tindakan intoleran yang dilakukan seorang pria di kawasan Semeru, Lumajang, Jawa Timur dengan menendang sesajen karena dianggap menyimpang dari syariat Islam.

Berbagai pihak pun menanggapi insiden yang terjadi itu via akun sosial medianya masing-masing.

Salah satunya seperti disampaikan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar yang ikut menyesalkan tindakan tersebut.

Gus Muhaimin menilai Indonesia merupakan negara yang heterogen yang memiliki kebudayaan berbeda, agama berbeda-beda dan suku yang beragam.

BACA JUGA:Terungkap! Gaji dan Biaya Transfer Mesut Ozil, Jika Raffi Ahmad Jadi Memboyong Ozil Ke Rans Cilegon FC?

BACA JUGA:Blak-Blakan, Alasan Shin Tae Yong Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Klub China, Meski Dibayar Lebih Murah?

"Kita harus bisa saling menghormati perbedaan yang ada. Kita tidak bisa memaksakan semua orang memiliki keyakinan yang sama. Justru Islam itu harus bisa menjadi rahmat bagi semua,” ujarnya, Selasa 11 Januari 2022. 

+++++

Abdul mengambil contoh saat Wali Songo menyebarkan agama Islam, pendekatan dilakukan bukan dengan kekerasan atau menghancurkan budaya atau adat istiadat serta tradisi masyarakat di Indonesia namun dengan kelembutan. 

"Kekuatan bangsa ini adalah kemampuan masyarakat kita untuk hidup dalam keberagaman. Satu sama lain bisa saling menghormati.

Ini keunggulan bangsa kita, bisa bersatu dalam perbedaan yang ada. Kalau ada satu keyakinan yang tidak sama dengan kita lantas dengan semau sendiri menendang, membuangnya, itu tidak bisa menghargai pluralisme, dan itu melanggar konstitusi kita,” tuturnya. 

Menurut Gus Muhaimin, tradisi sesajen di beberapa daerah memang dilakukan sebagian masyarakat sesuai dengan keyakinannya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber