Warna Baju Bikin Hewan Kurban Stres, Ini Kata Ahli

JAKARTA — Menjelang Iduladha, perhatian terhadap kesejahteraan hewan kurban semakin penting.

Tidak hanya soal kebersihan kandang dan kelayakan fisik, tetapi juga faktor-faktor tak terduga seperti… warna pakaian?

Ya, warna baju ternyata bisa memicu stres pada hewan kurban seperti sapi dan kambing.

Hal ini diungkapkan oleh Dr drh Supratikno, PAVet, ahli anatomi veteriner dan perilaku hewan dari IPB University dalam keterangan resmi.

Dalam penjelasannya, ia mengungkap bahwa stres bukan hanya mempengaruhi perilaku hewan, tapi juga kualitas daging kurban.

BACA JUGA:DIAGBOX: Alat Diagnostik Andal untuk Deteksi Dini Kerusakan Mobil Peugeot

“Ketika hewan mengalami stres, sistem saraf simpatis akan teraktivasi, pembuluh darah menyempit, dan aliran darah tidak keluar sempurna saat penyembelihan. Sisa darah dalam daging akan membuat daging menjadi cepat rusak dan kualitasnya turun,” jelas Dr Supratikno.

Salah satu penyebab stres yang sering luput dari perhatian adalah warna pakaian manusia di sekitar lokasi penyembelihan.

Warna terang seperti merah, oranye, atau kuning mencolok terbukti bisa membuat hewan merasa terancam.

BACA JUGA:Kenapa Sih Dokter Selalu Minta Kamu Habiskan Antibiotik?

“Hewan ternak memiliki sensitivitas terhadap kontras warna. Warna-warna terang bisa diinterpretasikan sebagai ancaman, memicu kecemasan, dan membuat hewan sulit dikendalikan,” tambahnya.

Kondisi ini bahkan bisa memicu reaksi agresif seperti sapi meronta, menendang, atau bahkan mengamuk, sehingga berisiko mencederai petugas maupun masyarakat yang berada di sekitarnya.

Stres berkepanjangan menyebabkan penggunaan glikogen otot yang berlebihan. Ini berdampak pada terganggunya produksi asam laktat, zat penting dalam proses pembentukan kualitas daging setelah penyembelihan.

Tanpa cukup asam laktat, daging berisiko mengalami kondisi Dark, Firm, Dry (DFD)—daging menjadi lebih gelap, keras, dan kering.