Keren! Mahasiswa dan Masyarakat Palu Dorong Multikulturalisme

Keren! Mahasiswa dan Masyarakat Palu Dorong Multikulturalisme

penggunaan atribut keagamaan non muslim kepada pekerja muslim--shutterstock.com

POSTINGNEWS.ID - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) Palu mendiskusikan narasi multikulturalisme.

Kegiatan yang digelar di Kampus Untad Palu, Senin, 26/5 ini, menghadirkan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) Dr Amanah Nurish sebagai dosen kajian terorisme. Kegiatan kuliah tamu mengusung tema Penguatan Narasi Multikulturalisme dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (HAM).

BACA JUGA:Saat Menteri Pigai Main ke Flores

Ketua FKPT Sulteng, Sofyan Bachmid, mengatakan, kegiatan kuliah tamu itu sangat tepat dan memberikan nilai positif bagi masyarakat, dalam memahami multikulturalisme di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.

Lanjut dia, sebuah perbedaan adalah keniscayaan, sehingga perbedaan itu tidak bisa dihindari, tapi merupakan rahmat dan saling melengkapi.

"Jangan jadikan perbedaan ke arah negatif. Piagam Madinah contohnya, memberikan kesempatan bagi kaum Yahudi untuk bebas dan dijaga serta dihormati oleh kaum Muslimin," jelasnya.

Piagam Madinah di zaman Nabi Muhammad SAW, kata Sofyan, mencakup berbagai kelompok masyarakat, termasuk umat Islam, Yahudi dan suku-suku Arab lainnya untuk dijaga dan saling menjaga dan menghormati satu sama lain.

"Piagam Madinah ini menunjukkan penghormatan terhadap keberagaman agama dan budaya di Madinah," ungkapnya.

Kondisi Madinah saat itu, kata dia, merupakan cerminan Indonesia saat ini. Sehingga penting bagi semua elemen untuk saling menghormati dan saling menjaga.

"Membangun komunikasi adalah penting dalam menjaga multikulturalisme ini," ujarnya.

Dengan adanya kuliah tamu tersebut, Sofyan berharap dapat memberikan pencerahan kepada para pihak, mahasiswa, dosen dan masyarakat sehingga mampu mencegah masyarakat terpapar aksi-aksi radikal dan terorisme.

Sementara Dekan Fakultas Hukum Untad Palu, Awaluddin, menyambut baik kegiatan tersebut. Dia mengatakan bahwa kebebasan beragama, hubungan antar kelompok, kewajiban mempertahankan kesatuan hidup, menjadi penting untuk terus dijaga agar tercipta perdamaian di dunia.

"Kegiatan kuliah tamu ini menjadi point penting untuk menjaga perdamaian dalam multikulturalisme dan tentu menghargai keberagaman budaya dalam masyarakat Sulawesi Tengah," katanya.

BACA JUGA:Wisatawan Tiongkok ke Indonesia Bakal Makin Banyak Nih!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News