Konklaf Pemilihan Paus Diikuti 133 Kardinal dari 70 Negara, Siapa yang Bakal Terpilih?

Konklaf Pemilihan Paus Diikuti 133 Kardinal dari 70 Negara, Siapa yang Bakal Terpilih?

Konklaf pemilihan Paus baru resmi dimulai pada Rabu 7 Mei 2025 menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada akhir April lalu.--Fox News

VATIKAN — Konklaf pemilihan Paus baru resmi dimulai pada Rabu 7 Mei 2025 menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada akhir April lalu.

Sebanyak 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun dari lebih dari 70 negara berkumpul di Vatikan untuk mengikuti proses sakral berusia ratusan tahun ini, guna memilih pemimpin baru Gereja Katolik sedunia.

BACA JUGA:Selamat! Sentral Yamaha Calaca, Dealer Premium Resmi Buka di Manado

Paus Fransiskus, yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, menghembuskan napas terakhirnya di usia 88 tahun setelah mengalami penurunan kesehatan selama beberapa bulan terakhir.

Paus asal Argentina ini dikenal sebagai sosok progresif yang berupaya membawa Gereja lebih inklusif, berpihak pada kaum miskin, serta aktif mengangkat isu perubahan iklim dan kesetaraan sosial.

Ia juga menjadi Paus pertama dari Benua Amerika dan yang pertama dari Ordo Jesuit dalam sejarah Gereja Katolik dilansir dari Fox News. 

BACA JUGA:Asa El’ Dablek Aldi Satya Mahendra Masuk 10 Besar World Supersport Terbuka Lebar

Sepeninggalnya, perhatian dunia kini tertuju pada konklaf, forum tertutup para kardinal yang bertugas memilih Paus baru.

Di antara para pemilih, terdapat 10 kardinal dari Amerika Serikat.

Mereka akan berpartisipasi dalam pemungutan suara yang berlangsung di Kapel Sistina, dimulai setelah Misa pembukaan dan pengambilan sumpah kerahasiaan.

BACA JUGA:India dan Pakistan Adu Mekanik, Semoga Gak Ada yang Iseng Mencet Tombol Senjata Nuklir

Pemilihan ini hanya melibatkan kardinal berusia di bawah 80 tahun.

Meski aturan biasanya membatasi jumlah pemilih hingga 120 orang, Paus Fransiskus semasa hidupnya mengangkat lebih banyak kardinal dari wilayah-wilayah yang kurang terwakili, hingga total peserta konklaf kali ini mencapai 133 orang—108 di antaranya adalah kardinal pilihannya.

“Saya kira konklaf ini merefleksikan keragaman Gereja Katolik di seluruh dunia,” kata Susan Timoney dari Catholic University of America. “Prioritas kita di Amerika Serikat belum tentu sama dengan Gereja di Afrika, Asia, atau Amerika Latin.”

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya