Sekolah di Bekasi Rusak 80%, Atap Bolong Ancam Keselamatan Siswa dan Guru

Sekolah di Bekasi Rusak 80%, Atap Bolong Ancam Keselamatan Siswa dan Guru

Tiga ruang kelas di SDN 4 Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, mengalami kerusakan hingga 80 persen.--Kemendikdasmen

POSTINGNEWS.ID – Tiga ruang kelas di SDN 4 Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, mengalami kerusakan hingga 80 persen. Kondisi ini tak hanya membuat bangunan sekolah tak layak pakai, tapi juga mengganggu proses belajar mengajar yang seharusnya berjalan nyaman dan aman bagi siswa maupun guru.

Kerusakan ruang kelas tersebut menjadi sorotan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang dipusatkan di Kota Bekasi pada Jumat 2 Mei 2025 lalu.

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Faisal Syahrul, hadir langsung di lokasi untuk meluncurkan Program Revitalisasi dan Digitalisasi Sekolah, sekaligus meninjau kondisi nyata sekolah yang terdampak.

“Presiden akan meluncurkan hari ini secara serentak. Ini termasuk program hasil cepat Presiden, termasuk digitalisasi pembelajaran,” ujar Faisal Syahrul.

Ia menegaskan bahwa sekolah-sekolah dengan tingkat kerusakan sedang hingga berat menjadi prioritas dalam program ini.

“Presiden sangat perhatian terhadap sekolah yang atapnya bocor atau bangunannya tidak layak,” tambahnya.

BACA JUGA:Penderita Asam Lambung, Wajib Jauhi 4 Godaan Ini

Atap Bocor dan Kelas Retak, Proses Belajar Terganggu

Kondisi fisik ruang kelas yang rusak telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswa harus mencari alternatif ruang belajar atau bahkan berbagi ruang dengan kelas lain.

Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada konsentrasi belajar siswa dan efektivitas pengajaran.

Program revitalisasi yang diluncurkan Kemendikdasmen bertujuan memperbaiki infrastruktur pendidikan seperti ini di lebih dari 10.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Revitalisasi di SDN 4 Padurenan secara simbolis dimulai lewat peletakan batu pertama dan penyerahan sekop pasir oleh Irjen Kemendikdasmen kepada kepala sekolah.

BACA JUGA:Penderita Asam Lambung, Wajib Jauhi 4 Godaan Ini

Selain pembenahan fisik, program ini juga menyasar aspek digitalisasi pendidikan. Pemerintah mulai membekali sekolah dengan teknologi seperti papan interaktif (smartboard), laptop, hard disk eksternal, koneksi internet berbasis satelit, serta pasokan listrik untuk wilayah yang masih blank spot.

“Standar layanan pendidikan harus setara, baik di Papua maupun di kota-kota besar seperti Bekasi. Guru-guru pun sudah kami latih untuk bisa memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran,” jelas Faisal.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya