Tanggapan HRS Soal Pertanyaan TWK Pada Pegawai KPK sebagai Indikasi Bangkitnya Neo Partai Komunis Indonesia atau PKI

Tanggapan HRS Soal Pertanyaan TWK Pada Pegawai KPK sebagai Indikasi  Bangkitnya Neo Partai Komunis Indonesia atau PKI


HRS tanggapi soal Tes Wawasan Kebangsaan pada Pegawai KPK, berbau anti agama

TrendingNew.Id -  Soal pertanyaan saat Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK pada pegawai KPK belakangan kembali ditanggapi para tokoh dan publik.

Terutama terkait pertanyaan yang menyinggung soal agama dan negara atau Pancasila, dinilai sebagian orang agak sensitif.

Terlebih ketika tim penguji meminta agar pegawai yang dites harus memilih salah satu dari 2 hal yang dibandingkan tersebut.

Namun akan berbeda lagi tanggapan Habib Rizieq Shihab (HRS) ketika disinggung soal pertanyaan itu.

(BACA JUGA:Teringat 17 Tahun Lalu, SBY Sebut Kondisi Ekonomi Meningkat dan Kemiskinan Drop Setelah Selesai Memimpin, ini Strateginya!)

Menurut mantan pemimpin Front Pembela Islam atau FPI, secara terang-terangan menyebut kalau pertanyaan itu seolah menggambarkan anti agama.

Alasannya, karena membandingkan Alquran dengan Pancasila itu agak kurang pas.

Bahkan HRS juga menilai TWK tersebut merupakan salah satu indikasi dari bangkitnya neo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal itu disampaikan Rizieq saat sidang lanjutan dan membacakan pleidoi atau nota pembelaan atas tuntutannya terkait kasus hasil tes swab RS Ummi, Bogor, Jabar.

(BACA JUGA:Agus Harimurti Yudhoyono Komentar Soal Pilpres 2024: Mereka Ingin Ada yang Baru! Pilihannya: Prabowo, Ridwan atau Ganjar? )

"Adanya TWK di KPK yang pertanyaannya beraroma anti agama, antara lain; apakah anda bersedia melepas jilbab demi bangsa dan negara? jika anda diminta memilih, anda pilih Al-Quran atau Pancasila?" terang Rizieq dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, pada Kamis 10 Juni 2021 seperti dimuat Antara.

Selanjutnya, HRS lalu mempertanyakan apakah TWK ini sengaja dibuat untuk balas dendam para PKI. “Apakah TWK bentuk balas dendam Neo PKI terhadap umat Islam?" tandasnya.

Sebelumnya, polemik soal 75 pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) memang sempat jadi trending news di media nasional.

+++++

Nah, TWK yang dilakukan pada para pegawai KPK ini, tentu sebagai syarat   peralihan statusnya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

(BACA JUGA:Tegas! Presiden Jokowi Telepon dan Perintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo Segera Berantas Pungli di Pelabuhan Pelindo II Tanjung Priok)

Dari 75 pegawai KPK itu, penyidik senior Novel Baswedan termasuk ke dalam nama yang terancam untuk diberhentikan dari KPK.

Fenomena itu malah sempat dikomentari mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah yang langsung membeberkan salah satu pertanyaanTWK, yakni pegawai KPK diharuskan memilih Al-Qur'an atau Pancasila.

"Pilih yang mana, Al-Qur'an atau Pancasila mengingatkan saya pada pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK," kenang Febri melalui akun Twitternya, @febridiansyah, pada Selasa 1 Juni 2021.

Febri kemudian menceritakan salah satu pegawai itu memilih Al-Qur'an dan Pancasila dalam konteks yang berbeda.

(BACA JUGA:Akhirnya! Kepolisian Panggil Manajemen McDonald's Terkait Menu Baru BTS Meal yang Memicu Antrean Ojol di Sejumlah Gerai)

"Pegawai jawab, dalam konteks beragama saya memilih Al-Qur'an. Dalam konteks bernegara, saya memilih Pancasila.

Namun, pewawancara mendesak beberapa kali, harus pilih salah satu, dan seterusnya," kata Febri.

"Sampai hari ini, tidak ada penjelasan yang klir dari penyelenggara tes tentang pertanyaan-pertanyaan kontroversial tersebut. Wawasan kebangsaan apa yang dikehendaki? Sungguh menyedihkan," ujarnya. *

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: