Ada 4 Hal Pemicu Gelombang Ke-3 Covid-19 di Indonesia, Siti Nadia Tarmizi Minta Masyarakat Tetap Waspada Varian Delta!

Ada 4 Hal Pemicu Gelombang Ke-3 Covid-19 di Indonesia, Siti Nadia Tarmizi Minta Masyarakat Tetap Waspada Varian Delta!

Siti Nadia Tarmizi Menyebut Ada 4 Faktor Pemicu Gelombang Ke-3 Covid-19 di Indonesia, Varian Delta Harus Diwaspadai--Dok. FK-UI


Siti Nadia Tarmizi Menyebut Ada 4 Faktor Pemicu Gelombang Ke-3 Covid-19 di Indonesia, Varian Delta Harus Diwaspadai||Dok. FK-UI

"Secara mengejutkan, Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mewanti-wanti, gelombang ke-3 covid-19 bisa terjadi dan ada 4 faktor pemicunya!"

POSTING NEWS: Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut ada empat hal yang bisa memicu gelombang ketiga Covid-19. 

Paling utama, pola penyebaran Covid-19 yang bersifat fluktuatif tergantung pergerakan masyarakat.

"Salah satu publikasi ilmiah mengatakan pola penyakit Covid-19 ini akan menimbulkan beberapa gelombang. 

Jadi dia tidak akan cukup dengan satu puncak gelombang, kemudian turun," ujarnya dalam Dialog Vaksin Untuk Semua Umur via YouTube beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Antisipasi Gelombang ke-3 Covid-19 Bisa Terjadi Jelang Liburan Natal dan Tahun Baru, IDI Ingatkan Pemerintah Lakukan Hal ini!

Selain itu ia menambahkan, hal kedua yang bisa menimbulkan gelombang ketiga Covid-19 adalah vaksinasi. 

Menurutnya, jumlah negara di dunia dengan cakupan vaksinasi saja masih menghadapi gelombang ketiga Covid-19, seperti Inggris, Amerika, hingga Israel.

+++++

Sementara di Indonesia, data 21 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis satu mencapai 53,26 persen dan dosis kedua atau lengkap baru 31,50 persen. 

Sedangkan penyebab ketiga, kata dia adalah varian Delta yang masih mendominasi di Indonesia. 

Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehaan 16 Oktober 2021, total kasus Delta di Indonesia mencapai 4.025, kasus Alpha 68, dan kasus Beta 22.

"Kita tahu varian Delta ini adalah varian yang sangat ganas dan sifatnya sangat infeksius. Jadi dia akan cepat menyebar dan menunggu kapan kita lengah sehingga penyebaran yang luas di masyarakat berdampak pada peningkatan kasus," ungkapnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: kemenkes ri