Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti, George Sugama Halim Ditangkap dan Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti, George Sugama Halim Ditangkap dan Ditetapkan Sebagai Tersangka

George Sugama Halim Ditangkap dan Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Penganiayaan--Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -- George Sugama Halim (35), anak pemilik toko roti di Cakung, Jakarta Timur, telah berhasil ditangkap di Sukabumi.

George saat ini berstatus sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap salah satu pegawai toko milik orang tuanya.

Kejadian ini terjadi pada 17 Oktober 2024. Penyebabnya berawal dari penolakan korban berinisial D untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadi George.

BACA JUGA:Link DANA Kaget Terbaru Selasa 17 Desember Hadiahnya Sebesar Rp 185.000

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat George melakukan kekerasan fisik dengan menghantam korban menggunakan kursi dan benda lain, yang menyebabkan luka serius di kepala dan bahu korban.

Tidak hanya melakukan penganiayaan, George Sugama Halim juga sempat mengaku "kebal hukum" karena merasa memiliki kedekatan dengan anggota militer. Hal ini diperkuat dengan beredarnya foto George bersama tiga anggota polisi militer TNI AD.

Namun, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menepis klaim tersebut.

BACA JUGA:Link Nonton Film Rumah Dinas Bapak Full Movie

"Narasi yang menyebut Polisi Militer TNI AD mem-backing anak bos toko roti sama sekali tidak benar," tegas Wahyu pada Senin, 16 Desember 2024.

Fenomena individu yang merasa superior dan "kebal hukum" karena kedekatan dengan aparat militer atau kepolisian sebenarnya bukan hal baru.

Menurut sosiolog Universitas Nasional, Sigit Rohadi, fenomena ini berakar pada sistem yang dibangun sejak era pemerintahan Orde Baru Soeharto.

BACA JUGA:Tips Ajukan Paylater di Livin Bank Mandiri, Bisa Dapat Limit Hingga Rp 20 Juta

“Soeharto mengandalkan kekuatan militer melalui konsep Dwi Fungsi ABRI, sehingga tentara terlibat dalam berbagai aspek kehidupan, dari urusan politik hingga masalah pribadi,” ujar Sigit pada 17 Desember 2024.

Akibatnya, banyak pihak merasa aman dan superior jika memiliki hubungan dengan TNI atau Polri, meskipun ada "harga" yang harus dibayar.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya