Konten Horor Bikin Rumah Tak Laku, Ini Dampak Negatif Sosmed terhadap Properti

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Di Semarang, Jawa Tengah, seorang pemilik rumah melaporkan beberapa pembuat konten horor YouTube dan TikTok ke polisi pada tanggal 24 Juli 2024. 

Ia mengklaim bahwa konten-konten horor yang mereka buat di sekitar rumahnya telah menyebabkan rumahnya sulit terjual. 

Kasus ini segera menjadi viral dan menyoroti dampak negatif media sosial terhadap nilai dan penjualan properti.

Seorang pengusaha yang ingin menjual rumahnya di kawasan Tembalang, mulai menghadapi kesulitan setelah rumahnya menjadi lokasi pembuatan konten horor oleh beberapa YouTuber dan TikToker terkenal. 

Dalam beberapa bulan terakhir, rumah tersebut sering dijadikan latar video dengan tema mistis dan horor yang menampilkan cerita-cerita seram serta penampakan hantu.

"Saya tidak tahu siapa yang memberi izin kepada mereka untuk membuat konten di sekitar rumah saya. Tapi sejak video-video itu viral, banyak calon pembeli yang batal karena takut," kata pemilik rumah dalam laporannya kepada Polrestabes Semarang. 

Menurutnya , harga rumahnya yang seharusnya bisa mencapai Rp 2 miliar kini sulit terjual bahkan dengan harga yang lebih rendah.

BACA JUGA:Viral Jembatan Miring di Sukabumi, Kondisi Mengkhawatirkan Picu Perhatian Publik

Pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan ini dengan memanggil beberapa pembuat konten horor untuk dimintai keterangan. 

"Kami sedang mengumpulkan bukti dan akan memeriksa pihak-pihak terkait untuk mengetahui apakah ada pelanggaran hukum dalam pembuatan konten tersebut," ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang dampak negatif media sosial terhadap properti. 

Menurut Agus Mulyono, seorang ahli properti dari Universitas Diponegoro, konten negatif atau menyeramkan yang terkait dengan sebuah properti dapat secara signifikan menurunkan minat pembeli. 

BACA JUGA:Viral! Tantangan Petugas Damkar Depok Kepada Pimpinan untuk Bertarung di Atas Ring