Rebahan Memang Sangat Nyaman, Tapi Hati-hati Bisa Kena Penyakit Ini

Rebahan Memang Sangat Nyaman, Tapi Hati-hati Bisa Kena Penyakit Ini

Rebahan tidur-stockking-Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Rebahan atau malas bergerak yang dikenal juga dengan istilah "mager," telah menjadi tren gaya hidup di kalangan banyak orang saat ini. 

Tanpa disadari, kecenderungan untuk menjalani hidup yang kurang aktif ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. 

Menurut dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, seorang dokter spesialis urologi dari RS Abdi Waluyo, pola hidup yang tidak aktif ini tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.


Waktu tidur yang ideal-jcomp-Freepik

Salah satu kondisi yang berisiko meningkat akibat kurangnya aktivitas fisik adalah pembesaran prostat jinak atau yang dikenal dengan istilah medis Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). 

Dr. Adistra menekankan bahwa mereka yang lebih sering bermalas-malasan dan jarang bergerak memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi ini dibandingkan dengan mereka yang aktif secara fisik.

BPH adalah kondisi di mana kelenjar prostat membesar yang bisa menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti kesulitan buang air kecil. 

Kondisi ini umumnya dialami oleh pria seiring bertambahnya usia, tetapi gaya hidup yang tidak aktif bisa mempercepat atau memperburuk kondisi ini.

BACA JUGA:Kalah di Final Europa League, Xabi Alonso Akui Kehebatan Atalanta: Mereka Lebih Pantas Meraih Trofi!

Untuk mengurangi risiko ini, dr. Adistra sangat menyarankan agar masyarakat lebih sering berolahraga dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas pasif seperti rebahan. 

Olahraga teratur tidak hanya membantu mencegah BPH, tetapi juga berbagai penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes. 

Selain itu, berolahraga dapat meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan.

"Sedentary lifestyle, santai-santai, kaum rebahan itu ada chance yang signifikan (terkena BPH). Jauhi rebahan, hidup aktif. Sedentary lifestyle, rebahan ya ada risk buat jadi pembesaran prostat, dari penelitian ya risk-nya. Tapi nggak semuanya begitu sekali lagi ya," kata dr. Adistra, dikutip pada hari, Sabtu, 25 Mei 2024.

BACA JUGA:Jelang Final FA Cup Derby Manchester, Rio Ferdinand: Peluang MU Untuk Menang Sangat Kecil

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya