Covid-19 Naik Lagi di Singapura, Indonesia Juga Kena?
Kementerian Kesehatan RI Menduga Dua Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 di Dorong Longgarnya Protokol Kesehatan COVID-19 dan Kemunculan Subvarian Baru Omicron BA.4 serta BA.5.-Fusion Medical Animation-Unsplash
BACA JUGA:Buat Perempuan Usia 50 Tahun Ke Atas, Ini 3 Makanan yang Paling Ampuh Jaga Kesehatan
Selain itu, rumah sakit juga telah meningkatkan kapasitas unit perawatan intensif (ICU) dan menyediakan lebih banyak ventilator serta alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Ini adalah bagian dari upaya komprehensif untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan tidak kewalahan dan tetap mampu memberikan perawatan optimal kepada pasien COVID-19.
"Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko," kata Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kemenkes RI, dikutip pada hari Jumat, 24 Mei 2024.
"Selain itu, integrasi surveilans influenza dan COVID-19 sudah dilakukan sesuai dengan rekomendasi global. Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia sudah siap jika memang ada potensi peningkatan kasus," sambungnya.
BACA JUGA:MU Patok Tinggi Harga Jadon Sancho, Yakin Dortmund Mau Beli?
Selain itu, pihak berwenang menegaskan bahwa mereka terus memantau tren keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit, termasuk di ruang isolasi dan ICU.
Meskipun hingga saat ini varian KP.1 dan KP.2 yang telah menyebabkan lonjakan kasus di Singapura, belum ditemukan di Indonesia, pengawasan tetap diperketat.
Menurut data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dikumpulkan oleh ASEAN BioDiaspora Virtual Center hingga 19 Mei 2024, varian COVID-19 yang paling banyak beredar di negara-negara ASEAN selama 2023-2024 adalah varian JN.1, di Indonesia varian ini juga mendominasi.
Sementara itu, varian KP telah terdeteksi di beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
BACA JUGA:Musim Terakhir Erik Ten Hag Melatih Manchester United Tiba?
Namun, di Indonesia, varian ini belum ditemukan.
Pemerintah tetap waspada dan melakukan pengawasan ketat untuk mencegah masuk dan menyebarnya varian ini.
Untuk memperkuat pengawasan, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan lembaga internasional dan negara-negara tetangga dalam berbagi data dan informasi tentang varian COVID-19.
Ini termasuk analisis genomik rutin untuk mendeteksi varian baru yang mungkin muncul.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: