Puluhan Orang di Thailand Tewas Karena Suhu Panas yang Sangat Ekstrem

Puluhan Orang di Thailand Tewas Karena Suhu Panas yang Sangat Ekstrem

Ilustrasi panasnya kota-lifeforstock-Freepik

BACA JUGA:Efektif dan Efisien, Cek 5 Cara Meningkatkan Skill dengan Cepat

Indeks panas sebagai ukuran yang menggabungkan suhu udara dengan faktor-faktor seperti kelembapan dan kecepatan angin memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pengaruh cuaca terhadap manusia. 

Menurut departemen lingkungan hidup ibu kota Thailand, Bangkok, indeks panas telah mencapai level yang dinyatakan sebagai "sangat berbahaya", menandakan tingkat risiko yang serius bagi kesehatan masyarakat.

Tidak hanya di ibu kota, tetapi otoritas di Provinsi Udon Thani, sebuah area pedesaan di timur laut Thailand, juga mengeluarkan peringatan terkait suhu yang sangat panas pada hari Kamis, 25 April 2024 waktu setempat. 

Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari gelombang panas tersebut tidak terbatas pada wilayah perkotaan saja, melainkan juga merambah ke daerah pedesaan, memperbesar lingkup masalah yang harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Edukatif yang Bisa Menambah Wawasan Anak Sekaligus Berlibur

Peringatan-peringatan ini bukan sekadar himbauan, tetapi panggilan nyata untuk pengambilan tindakan darurat yang sesuai. 

Perlindungan terhadap warga dari dampak bahaya panas ekstrem menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan yang lebih lanjut harus diambil dengan serius oleh semua pihak terkait.

Pada hari Rabu, 24 April 2024 malam, Kementerian Kesehatan Thailand mengumumkan bahwa setidaknya 30 orang telah meninggal karena heatstroke antara 1 Januari hingga 17 April. 

Angka kematian ini mencatat lonjakan yang signifikan dibandingkan dengan total 37 korban pada tahun 2023. 

BACA JUGA:Mitos dan Fakta Seputar Alergi, Ingat Ya Tidak Hanya Terjadi Pada Anak-anak!

Ini menyoroti eskalasi dramatis dalam dampak gelombang panas yang sedang melanda beberapa wilayah di Asia Selatan dan Asia Tenggara selama pekan ini.

Gelombang cuaca panas ekstrem telah meluluhlantakkan sebagian kawasan tersebut. 

Di Filipina, kondisi panas telah memaksa sekolah-sekolah di seluruh wilayah untuk diliburkan, sebagai langkah untuk melindungi siswa dan staf dari potensi bahaya heatstroke. 

Di Bangladesh, jemaah-jemaah berdoa bersama agar turun hujan, sebagai respons terhadap suhu yang tak tertahankan.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: