PIER Terhadap Economic Outlook 2024: 'Anticipating the Return of Twin Deficit and The Fed's Long & Winding Road'

PIER Terhadap Economic Outlook 2024:  'Anticipating the Return of Twin Deficit and The Fed's Long & Winding Road'

PIER) Terhadap Economic Outlook 2024: “Anticipating the Return of Twin Deficit and The Fed's Long & Winding Road”---Istimewa

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ketidakpastian terkait arah suku bunga global meningkat pada beberapa minggu terakhir.

Bank-bank sentral utama dunia cenderung divergent dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) memberikan sinyal dovish, dimana pemotongan suku bunga acuannya kemungkinan besar dapat terjadi lebih cepat pada tahun 2024 ini.

Hal ini dipicu oleh proses disinflasi berlanjut dan kondisi ekonomi kawasan Eropa dan Inggris Raya yang sudah mencatatkan technical recession atau kontraksi ekonomi dalam dua kuartal berurutan.

BACA JUGA:PermataBank Lakukan Analisis Makroekonomi, Mencakup Proyeksi Ekonomi Global Tahun 2024

Sementara itu, Swiss National Bank (SNB) menjadi bank sentral utama dunia yang pertama kali melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini, sejalan dengan tingkat inflasinya yang secara konsisten sudah berada di bawah target sasarannya.

Berbeda dengan kebanyakan bank sentral, Bank of Japan (BoJ) malah memutuskan untuk keluar dari zona suku bunga acuan negatif dengan menaikkan suku bunga jangka pendeknya.

Hal ini dilakukan karena inflasi Jepang yang terus berada di atas target dan adanya risiko inflasi ke depan dari kenaikan gaji tertinggi dalam tiga dekade terakhir.

Meski demikian, BoJ tetap akan akomodatif dalam menjaga suku bunga jangka panjangnya walau menghilangkan kebijakan Yield Curve Control (YCC), dengan tetap mempertahankan jumlah pembelian Japanese Government Bond (JGB) dan akan menambah jumlah pembelian jika yield dirasa naik terlalu tinggi.

BACA JUGA:PermataBank Rampungkan Pembagian Dividen Dalam Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2024

Sementara itu, the Fed pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir malah merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi inti Amerika Serikat untuk tahun ini.

Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat masih relatif solid dan resilient.

Perkembangan kondisi ekonomi Amerika Serikat terkini pun menunjukkan bawah pasar tenaga kerja masih relatif ketat dan proses disinflasi mulai menunjukkan perlambatan.

Walau begitu, the Fed tetap memberikan sinyal bahwa pemotongan suku bunga acuan tetap terbuka pada tahun ini meski menyatakan tidak akan terburu-buru dalam melakukannya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: