Sering Makan Karbo Bikin Muka Kelihatan Jelek? Ini Penjelasannya

Sering Makan Karbo Bikin Muka Kelihatan Jelek? Ini Penjelasannya

Makanan karbohidrat tinggi-freepik-Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Prancis baru-baru ini telah mengungkapkan hubungan antara konsumsi karbohidrat yang berlebihan dengan penampilan seseorang. 

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menemukan bahwa lawan jenis cenderung menganggap wajah seseorang menjadi kurang menarik setelah mereka mengonsumsi makanan olahan yang mengandung karbohidrat. 

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One yang melibatkan 104 partisipan, baik pria maupun wanita heteroseksual, yang menjadi subjek penelitian untuk menguji hipotesis tim peneliti. 

BACA JUGA:4 Amalan Sebelum Tidur Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Lakukan Agar Terlelap dengan Nyaman

Hasil penelitian menyoroti dampak potensial dari konsumsi karbohidrat yang berlebihan terhadap penampilan fisik seseorang, khususnya dalam persepsi orang lain terhadap daya tarik mereka. 

Temuan ini memberikan wawasan baru dalam hubungan antara pola makan dan persepsi sosial, serta menyoroti pentingnya memperhatikan konsumsi makanan bagi kesehatan fisik dan juga interaksi sosial. 

Meskipun penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan tersebut dan mengeksplorasi lebih lanjut mekanisme di baliknya, namun demikian, hasil ini menambahkan dimensi baru dalam pemahaman kita tentang dampak pola makan terhadap penampilan dan interaksi sosial seseorang.

"Daya tarik wajah yang merupakan faktor penting dalam interaksi sosial tampaknya dipengaruhi oleh konsumsi karbohidrat olahan secara langsung dan kronis pada pria dan wanita," terang tim penelitian melalui NY Post, pada hari Kamis, 7 Maret 2024.

BACA JUGA:Agak Laen! Demi Bahagiakan Istrinya, Seorang Suami Bikin Baju Rincian Dana Nonton Konser Taylor Swift

Penelitian ini dilaksanakan dalam konsep sebuah acara sarapan. 

Sejumlah peserta diajak untuk sarapan bersama, yang di mana sebagian dari mereka mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, sedangkan yang lain mengonsumsi alternatif dengan indeks glikemik rendah. 

Dua jam setelah makan bersama, setiap subjek difoto dan foto-fotonya dibagikan kepada responden lain. 

Para responden diminta untuk menilai tingkat daya tarik dari masing-masing foto eserta tersebut. 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya