Alasan AS dan Inggris Bombardir Yaman, Takut dengan Houthi?

Alasan AS dan Inggris Bombardir Yaman, Takut dengan Houthi?

Alasan AS dan Inggris Bombardir Yaman, Takut Dengan Houthi?---ISTIMEWA

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Amerika Serikat dan Inggris telah meluncurkan serangan udara ke kota Yaman

Diduga Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan rudal kekota dikuasai kelompok pemberontak Houthi

Houthi diserang dikarena ikut campur dan menyerang kapal-kapal yang menuju Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas yang berperang melawan Israel.

BACA JUGA:6 Tanaman yang Bisa Mengatasi Insomnia, Cocok Ditaruh di Kamar Tidur

Amerika Serikat dan Inggris beranggapan bahwa Houthi telah mengganggu jalur perdangangan internasional

Perdangangan internasional antara Eropa dan Asia yang menyumbang sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia.

"Hari ini, atas arahan saya, pasukan militer AS, bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu saluran air paling penting di dunia," katanya Joe Biden dimuat pula oleh laman lain seperti AFP.

Serangan-serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan-serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah, termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah," klaimnya.

BACA JUGA:Gus Baha Beberkan Tips dan Trik Agar Doa Cepat Terkabul di Hari Jumat

"Serangan-serangan itu telah membahayakan personel AS, pelaut sipil, dan mitra kami, membahayakan perdagangan, dan mengancam kebebasan navigasi. Lebih dari 50 negara terkena dampak 27 serangan terhadap pelayaran komersial internasional," tegas Biden lagi.

Ia mengatakan setidaknya awak kapal dari lebih dari 20 negara telah diancam atau disandera dalam tindakan pembajakan Houthi. Ia menyinyalir lebih dari 2.000 kapal terpaksa menyimpang ribuan mil untuk menghindari Laut Merah, yang dapat menyebabkan penundaan waktu pengiriman produk selama berminggu-minggu.

"Dan pada 9 Januari, Houthi melancarkan serangan terbesar mereka hingga saat ini, yang secara langsung menargetkan kapal-kapal Amerika," ujarnya.

"Respon komunitas internasional terhadap serangan-serangan sembrono ini bersatu dan tegas. Bulan lalu, AS meluncurkan Operation Prosperity Guardian, sebuah koalisi lebih dari 20 negara yang berkomitmen untuk membela pelayaran internasional dan mencegah serangan Houthi di Laut Merah," katanya lagi

BACA JUGA:Ini 12 Rekomendasi Makanan yang Mampu Menaikan Berat Badan Hanya Dalam Satu Malam!

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: