Strategi Brilian Anies Baswedan Demi Wujudkan Ekonomi yang Kuat: '14 Kota Indonesia Jadi Mesin Penggerak'

Strategi Brilian Anies Baswedan Demi Wujudkan Ekonomi yang Kuat: '14 Kota Indonesia Jadi Mesin Penggerak'

Gagasan Anies Baswedan-@aniesbaswedan-Instagram

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengungkapkan langkah yang ia ambil ketika terpilih menjadi Presiden di tahun 2024-2029 kelak.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Tiga Bacapres Bicara Gagasan di hadapan civitas akademika Universitas Gajah Mada beberapa waktu silam.

Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan keinginannya untuk menumbuhkan sektor perekonomian Indonesia.

BACA JUGA:Intip Harta Kekayaan Anies Baswedan, Kata Najwa Shihab Bacapres 2024 'Paling Miskin'

Anies mengatakan bahwa dirinya akan membuat 14 kota di Indonesia menjadi mesin penggerak perekonomian negara.

"Kita menginginkan kota-kota di seluruh Indonesia, minimal 14 kota akan menjadi mesin penggerak ekonomi yang memungkinkan bagi semua untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara," ungkap Anies dalam acara Tiga Bacapres Bicara Gagasan pada Selasa, 19 September 2023.

Disamping itu, juru bicara Anies yakni Thomas Lembong mengungkapkan alasan mengapa gagasan Anies sangatlah penting untuk kemajuan perekonomian Indonesia.

“Yang menjadi penting dalam pengembangan perkotaan sebagai mesin ekonomi adalah sektor jasa," ujar Thomas.

BACA JUGA:Bicara Gagasan di UGM, Anies Soroti Masalah Pendidikan Hingga Pemberantasan Korupsi

Dia menjelaskan bahwa kota merupakan pusat dari segala bidang sehingga masyarakat daerah akan pergi ke kota untuk memenuhi kebutuhannya.

"Kota adalah sentra berbagai industri jasa, seperti perbankan dan keuangan, kesehatan dan pendidikan, ritel dan properti, dan hiburan," jelas Thomas.

"Semuanya adalah bagian dari sektor jasa. Orang dari daerah datang ke kota untuk cari jasa kesehatan, jasa pendidikan, untuk belanja barang yang menarik dan mencari hiburan. Sebaliknya, daerah di sekitar perkotaan menjadi pemasok buat kota pasokan pangan, perumahan, pasokan listrik dan air, dan jasa penunjang lainnya,” sambungnya.

Menurutnya, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus kepada industri berat dan relatif tak memperhatikan perekonomian dalam sektor jasa.

“Sayangnya, pemerintah selama dua dekade terakhir justru fokus ke industri berat, seperti industri logam dan industri pengolahan komoditas. Sektor jasa yang menjadi motor perekonomian di perkotaan relatif terbengkalai," pungkasnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya